Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hikmah

Apakah Puasa Bisa Jadi Terapi Kesehatan Mental?

Puasa menjaga hormon kortisol yang berkaitan dengan respons tubuh saat stres dan menghasilkan hormon endorfin (kebahagiaan).

10 April 2023 | 12.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi manfaat puasa bagi kesehatan mental. boldsky.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Siti Nur Azizah mengatakan puasa bisa menjadi terapi untuk kesehatan mental dan menenangkan jiwa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Karena di bulan suci Ramadan kita seperti menyuci bersih aspek kejiwaan lewat berbagai latihan. Nah, puasa itu sebenarnya di permukaan memang menahan lapar dan dahaga, tetapi lebih dalam dari itu adalah sebagai cara untuk kita mendidik dan mengontrol diri ke arah yang lebih baik," ujarnya dilansir dari laman Unesa pada Senin, 10 April 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka permasalahan kesehatan mental di Indonesia kian menghawatirkan. The Conversation bersama Universitas of Queesland dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Amerika Serikat akhir tahun lalu merilis, 1 dari 20 remaja di Indonesia terdiagnosis memiliki gangguan mental.

Dengan kata lain, sekitar 2,45 juta remaja mengalami gangguan mental. Kasus yang paling banyak yaitu berupa kecemasan (anxiety disorder), disusul depresi, gangguan perilaku, stres pascatrauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD). 

Siti menyampaikan hal itu dalam acara diskusi bertajuk Puasa dan Kesehatan Mental yang digelar di Unesa pada pekan lalu. Siti mengatakan di dalam Al-Qur'an disebutkan puasa bisa menjadi proses terapeutik menjaga kesehatan mental. Puasa menjaga hormon kortisol yang berkaitan dengan respons tubuh saat stres dan menghasilkan hormon endorfin (kebahagiaan).

Adapun Siti mengatakan angka potensi gangguan kesehatan mental Indonesia yang mencapai sekitar 60 juta penduduk. Bahkan, kata dia, sudah ada 4.500 keluarga yang anggotanya mengidap skizofrenia. Untuk itu, dia mengajak untuk menjadikan Ramadan sebagai proses memperbaiki kualitas mental.

“Sampah-sampah pikiran kita harus dibersihkan dan dikelola saat Ramadan dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah untuk mendatangkan ketenangan," ucapnya.

Dengan berpuasa, Siti mengatakan dapat melatih kesabaran untuk menahan segala godaan hawa nafsu. Sabar bisa menjadi salah satu kunci paling penting dalam menenangkan jiwa. Sabar, lanjutnya, hampir sama dengan makna puasa yaitu menahan untuk berkeluh kesah. "Kata sabar disebutkan sebanyak 100 kali dalam Al-Qur'an. Sabar tidak hanya dalam keadaan susah, tetapi juga saat senang," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus