Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabar

Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri

11 Maret 2024 | 07.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua bisa mulai memperkenalkan puasa kepada anaknya sejak usia dini. Misalnya, orang tua menjelaskan, puasa bermanfaat untuk melatih kedisiplinan dan mengendalikan kesabaran. Biasanya anak sudah mulai berpuasa saat berusia 7 tahun. Walaupun, saat usia ini anak-anak masih belum berkemungkinan menjalani penuh berpuasa, atau hanya setengah waktu dari keseluruhan.

Kiat Melatih Anak Berpuasa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Berdiskusi dengan Anak

Psikolog Universitas Gadjah Mada atau UGM Novi Poespita Candra menjelaskan beberapa kiat untuk melatih anak-anak mulai berpuasa. Cara pertama bisa dimulai dengan memberi pemahaman makna puasa.

“Mendiskusikan terlebih dahulu dengan anak kita mengapa puasa itu harus dilakukan. Pemahaman pada anak akan terjadi bukan dengan menasIhati atau mendoktrin," kata Novi dikutip Antara, Jumat, 8 Maret 2024.

2. Berbicara tentang Manfaat

Pemahaman terkait makna puasa, kata dia, disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri. Anak juga diarahkan untuk memahami momentum puasa Ramadan juga bermanfaat bagi orang lain, misalnya belajar melakukan kebaikan-kebaikan sederhana dengan bersedekah.

3. Kesepakatan dan Membuat Komitmen

Novi menjelaskan, orang tua diimbau untuk membuka dialog dengan anaknya untuk membicarakan kesepakatan untuk puasa bersama-sama. Anak mulai diajak berkomitmen untuk memulai waktu puasa, contohnya berpuasa setengah hari atau penuh.

"Ketika kesepakatan sudah terjalin, buat semacam perayaan sederhana dalam menyambut Ramadan agar anak-anak merasa momentum ini yang menantang untuk dicoba," ucapnya. Orang tua bisa meminta pendapat atau kesan-kesan setelah anak-anak melakukan puasa.

4. Orang Tua Menyimak Pengalaman Anak Berpuasa

Menurut dia, anak-anak yang baru mulai belajar berpuasa bisa diajak memberi penilaian. Misalnya, menanyakan waktu terberat yang menjalani puasa. Orang tua bisa mengajak anak menyampaikan pengalamannya, seperti hal yang dirasakan saat puasa. "Dari situ mereka akan merasa berpuasa memberi makna bukan hanya pada dirinya juga orang lain," katanya.

5. Membiasakan Puasa secara Bertahap

Orang tua juga disarankan untuk melatih anak-anak berpuasa secara bertahap sesuai kemampuan anak, supaya kesehatannya tetap terjaga. "Sebenarnya kan ada kaidah agamanya yang berpuasa penuh adalah yang akil balig. Bagi anak-anak sifatnya belum wajib karena sedang belajar, apalagi kondisi kesehatannya sangat membutuhkan asupan air dan lain-lain," kata Novi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus