Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.

22 Oktober 2019 | 04.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Artefak pembakar, yang biasa digunakan ritual pada masa pra-Hispanik berada dalam gua Balamku, yang terletak di situs arkeologi Chichen Itza di semenanjung Yucatan, Meksiko 4 Maret 2019. Gua tersebut ditemukan 50 tahun lalu oleh sekelompok petani Maya. INAH - National Institute of Anthropology and History/Karla Ortega/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta- Seorang arkeolog Takeshi Inomata menemukan 27 situs purbakala upacara Suku Maya kuno di Meksiko dengan menggunakan peta online.

Inomata menemukannya dengan Light Detection and Ranging map (LiDAR) online tahun lalu, 2018, yang digunakan secara gratis.

“Sangat menyenangkan melihat ada lebih banyak situs jenis ini dari yang kami harapkan. Sungguh luar biasa, ini memiliki formasi persegi panjang yang sangat standar," katanya kepada Fox News, dikutip Daily Mail pada akhir pekan lalu.

Situs purbakala Suku Maya kuno yang berusia 3 ribu tahun itu ditemukan dengan Sistem LiDAR jarak jauh dan menggunakan cahaya guna menghitung jarak dari permukaan bumi untuk menghasilkan informasi 3D yang akurat.

Ini membuatnya lebih mudah untuk melacak situs-situs purbakala yang seharusnya sulit ditemukan dalam survei berbasis darat.

Dia menjelajahi peta laser yang mencakup 4.400 mil persegi negara bagian Tabasco dan Chiapas di Meksiko.

Meskipun resolusi rendah, alat tersebut mampu mengidentifikasi serangkaian garis besar yang menandai situs arkeologi yang diidentifikasi sebagai dasar lokasi upacara.

"Kehadiran kompleks upacara formal pada periode awal ini menunjukkan bahwa ritual dan gagasan keagamaan tertentu tersebar di wilayah yang luas ketika orang menerima cara hidup baru," tutur Inomata.

Penemuan 27 situs purbakala tadi belum ditinjau oleh rekan sejawatnya. Namun, dia berharap pada akhirnya akan terbukti penemuan tersebut sangat berharga untuk studi budaya kuno.

Profesor arkeologi di Universitas Arizona, Amerika Serikat, tersebut membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.

Di sana dia menemukan situs purbakala kompleks upacara yang berasal dari 1.000 hingga 900 SM. Peta yang digunakan Inomata diterbitkan pada 2011 oleh Institut Statistik dan Geografi Nasional Meksiko.

DAILY MAIL | FOX NEWS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus