Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

4 Penyebab Utama Kecelakaan Kereta, Apa yang Terjadi di Cicalengka?

Kecelakaan kereta kembali terjadi, terakhir KA Turangga adu kambing dengan KA Baraya. Berikut beberapa penyebab utama kecelakaan kereta api.

7 Januari 2024 | 06.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kecelakaan kereta di Cicalengka, Bandung, 5 Januari 2024. Dok. Kemenhub

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan kereta api kembali terjadi. Kali ini, Kereta Api (KA) Turangga relasi Surabaya-Bandung adu kambing dengan KA lokal Baraya. Insiden tersebut terjadi pada Jumat pagi, 5 Januari 2024 di kawasan petak Stasiun Cicalengka. Akibat kecelakaan tersebut, 4 orang meninggal dunia dan 42 lainnya mengalami luka-luka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi untuk menemukan penyebab kecelakaan tersebut. Berikut adalah penyebab utama kecelakaan kereta api. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Kesalahan manusia

Dilansir dari wieandlaw.com, kesalahan manusia atau human error merupakan penyebab utama paling banyak dari kecelakaan kereta. Salah satu contoh kesalahan manusia yang paling sering terjadi adalah kesalahan dalam penataan switch rel yang tidak tepat. Hal tersebut memungkinkan kereta berpindah dari satu jalur ke jalur lainnya. Berpindahnya kereta tersebut meningkatkan risiko kereta akan bertumbukan dengan kereta lainnya dari arah berlawanan. 

Selain itu, kesalahan lain seperti salah memahami perintah, gagal melepaskan rem tangan, dan pegawai kereta yang tertidur merupakan kesalahan yang juga dapat menyebabkan kecelakaan kereta terjadi. 

2. Rel rusak

Rel kereta yang rusak juga menjadi salah satu penyebab paling utama kecelakaan kereta. Kebanyakan rel yang rusak bukan disebabkan oleh kesalahan manusia. Contoh rel rusak ialah las yang patah, switch yang rusak, retakan atau patah di sekitar lubang baut rel, kerusakan jalur akibat hujan atau kondisi alam lainnya, dan rel yang aus. Beberapa masalah tersebut bisa dikontrol oleh manusia dan beberapa lainnya tidak bisa. 

Rel kereta yang rusak mengakibatkan kereta tergelincir sehingga membahayakan penumpang dan awak kereta. Dilansir dari slackdavis.com, tingkat risiko tergantung pada bebera faktor, termasuk jenis jalur, panjang kereta, jumlah gerbong yang keluar dari rel, kecepatan kereta saat tergelincir, dan lokasi gerbong pertama saat kereta tergelincir. 

3. Kegagalan sinyal

Dilansir dari getlegalindia.com, kegagalan sinyal atau signalling failures juga menjadi penyebab utama kecelakaan kereta, Kegagalan sinyal dapat disebabkan oleh kesalahan masinis. Sebagai orang yang mengoperasikan kereta, masinis memiliki sinyal di setiap kilometer dan harus menjaga sinyal tersebut dengan kewaspadaan yang tinggi. 

4. Masinis tak didukung teknologi memadai 

Dalam mengoperasikan kereta api, masinis harus memantau sinyal dengan cermat dan menyesuaikan perjalanan kereta agar tetap sesuai dengan jalur. Masinis biasanya bekerja keras karena sebagian besar waktu mereka melebihi jam kerja yang telah ditetapkan.

Stres dan kelelahan kerja ini mengancam nyawa ribuan penumpang dan mengancam operasional kereta api. Oleh karena itu, teknologi yang memadai dalam kereta bisa meringankan kerja masinis dan bisa meminimalisasi potensi kecelakaan kereta. 

ANANDA RIDHO SULISTYA  | AHMAD FIKRI 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus