Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peralatan yang ada di Planetarium Jakarta sudah berumur lebih dari 20 tahun. Dampaknya, setiap pertunjukan mungkin terganggu di tengah jalan karena faktor teknis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sejak 2017 jadi langganan (rusak). Ingat ini bikin sakit (sakit) jantungku kumat dan sesak,” kata astronom di Planetarium dan Observatorium Jakarta, Widya Savitar, Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Widya adalah Kepala Satuan Pelaksana Teknis, Pertunjukan dan Publikasi di Planetarium dan Observatorium Jakarta hingga dia memasuki usia pensiun per 1 April mendatang. Ia mengaku pada Desember 2020 'ambruk' gara-gara masalah peralatan rusak.
“Maka itu jawab beginian dibawa ketawa saja deh,” kata Widya saat menceritakan kabar terkini Planetarium Jakarta di antara revitalisasi TIM (Taman Ismail Marzuki) yang hampir rampung.
Widya menceritakan staf planetarium sampai menemaninya bolak balik ke rumah sakit tahun lalu. “Jantung ikutan terdampak starball yang bermasalah,” kata Widya.
Staf planetarium sekaligus instruktur Olimpiade/Kompetisi Astronomi Nasional wilayah DKI Jakarta, Mila Izzatul, mengungkap testimoni serupa dan pernah merasakan proyektor mati di tengah pertunjukan. “Proyektor tidak berputar, jadi hanya nyala bintang-bintangnya saja,” katanya sambil menambahkan segera membuat improvisasi, “Ya cerita tentang bintang-bintang yang tertampil saja hahaha,” katanya.
Bikin Nangis Pengunjung dan Refund
Pertunjukan gagal beberapa kali terjadi, baik saat harus menerima rombongan pelajar yang study tour maupun pengunjung umum. Bahkan sampai membuat calon penonton cilik menangis dibuatnya. "Sering," kata kolega Widya yang lain.
Biasanya, calon penonton itu adalah pengunjung umum. Berbeda dari pengunjung rombongan pelajar, pengunjung umum kemungkinan memang tak punya tujuan selain Planetarium Jakarta. “Maka itu lebih terasa kecewanya saat gagal nonton pada perorangan,” katanya menambahkan.
Itu sebabnya pula, Planetarium Jakarta mengantisipasi dengan refund uang tiket yang berlaku saat proyektor bermasalah sebelum setengah jalan. "Tapi pernah juga bermasalah setelah lewat setengah jalan, dan itu tidak dilakukan refund.”
Petugas melintas di ruang pertunjukan Planetarium dan Observatorium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019. Pertunjukan Planetarium dan Observatorium Jakarta terancam tutup akibat perusahaan teknologi asal Jerman, Carl Zeiss sejak 2015 tidak lagi menjual dan merawat suku cadang untuk alat utama, yakni Dimmer dan Star Ball. TEMPO/Muhammad Hidayat
Menurut Widya, proyektor bintang atau starball yang dimiliki Planetarium Jakarta adalah tipe Universarium MVIII buatan Carl Zeiss, Jerman. Alat itu sudah bertugas sejak 1996 dan diharapkan ada pembaruan dalam proyek Revitalisasi TIM yang sedang berjalan tiga tahun belakangan. "Yang kami usulkan adalah kakaknya, yakni tipe Universarium MIX,” kata Widya.
Pada setiap pertunjukan di planetarium tidak hanya starball yang digunakan. Masih ada beberapa proyektor tambahan seperti untuk menampilkan visual planet, komet, pesawat. Alat itu terpisah dari starball, proyektor utama yang berbentuk bola.
Pindah sementara
Adanya proyek revitalisasi TIM membuat karyawan dan staf Planetarium dan Observatorium Jakarta pindah sementara ke Teater Jakarta. Dan pastinya, pertunjukan di planetarium ditiadakana. Aktivitas peneropongan tetap ada, “Hanya diubah formatnya ketika pandemi kami serba virtual,” kata Mila.
Foto udara proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Maret 2022. Pengerjaan revitalisasi TIM yang dimulai pertengahan tahun 2019 tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Biasanya juga ada program penyuluhan astronomi ke sekolah, tapi sejak pandemi kegiatan itu juga dilakukan secara daring via aplikasi zoom meeting. “Saat program penyuluhan astronomi ke sekolah, kegiatannya selain memberi materi astronomi di kelas, ada peneropongan matahari,” kata Mila.
Kabar terkini menyebutkan revitalisasi TIM hampir rampung dan peresmian TIM baru oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Juni mendatang. Tapi, kabar akan adanya pembaruan alat di Planetariun Jakarta belum juga singgah di telinga Widya dkk.