Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan laut Amerika Serikat sedang menanti kehadiran kapal perang serbu amfibi America-class Angkatan Laut ke-3, USS Bougainville. Kapal yang diklaim paling mematikan di kelasnya itu masih dalam proses pengembangan dan dijadwalkan diserahterimakan pada 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
USS Bougainville dirancang menampilkan kembalinya konfigurasi yang didesain untuk memampukannya sekaligus sebagai transportasi laut kapal-ke-pantai, kapal pengintai, dan kapal serbu. Kapal itu akan memiliki kemampuan untuk mengangkut dan meluncurkan dua unit Landing Craft Air Cushions (LCACs) atau Landing Craft Utility (LCU) untuk misi amfibi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“USS Bougainville akan mempertahankan kemampuan dukungan serangan udara dari desain America-class sambil menambahkan kemampuan konektor ke darat dari tambahan desain berupa dek sumur,” ujar seorang pejabat industri pembuat kapal militer terbesar di Amerika, Huntington Ingalls, seperti dikutip National Interest, Minggu, 6 Juni 2021.
Dua yang pertama dari kapal perang America-class, USS America dan USS Tripoli, dijelaskan sangat aviasi-sentris. Hal ini tentu saja untuk memanfaatkan keuntungan yang mereka bawa ke perang maritim, berupa pesawat tempur F-35B dan pesawat angkut marinir MV-22 Osprey.
Kapal-kapal itu mencakup lebih banyak ruang hanggar untuk pesawat, dek penerbangan yang dikonfigurasi secara khusus, dan untuk misi khusus pesawat serang amfibi Generasi ke-5. Alasannya jelas, untuk membangun kapal dalam konsep operasi modern yang menyerukan peningkatan pengawasan udara, transportasi, dan proyeksi kekuatan dalam menanggapi lingkungan ancaman.
USS America, misalnya, telah mengerahkan sebanyak 13 unit F-35, suatu keadaan yang jelas mengubah dinamika taktis yang terkait dengan misi tempur amfibi. Dek dan struktur USS America dirancang khusus dengan misi tertentu dan juga dimodifikasi untuk mengakomodasi pendaratan F-35B, jet tempur yang mampu lepas landas vertikal, dengan lebih baik.
Bertahun-tahun yang lalu, beberapa modifikasi kapal harus dilakukan untuk memungkinkan dukungan serangan udara, sehingga America-class harus lebih tahan terhadap panas yang dihasilkan di deknya karena penerbangan jet-jet tempur F-35. Ada beberapa hal penting diperhatikan di sini, karena tampaknya kapal America-class ke-3 tidak akan mengabaikan atau mengkompromikan karakteristik kemampuan dek itu.
Pejabat Huntington Ingalls menggambarkan konfigurasi America-class yang memiliki g ruang dek tambahan, dan sebagian dimungkinkan untuk rumah dek yang lebih kecil. Artinya kapal peluncur Kendaraan Serbu Amfibi atau LCAC, pengangkut pasukan dan senjata sekarang akan memiliki dukungan udara yang sama sekali baru.
Kombinasi serangan udara-permukaan yang diberikan oleh USS Bougainville jelas dimaksudkan untuk mendukung konsep Operasi Maritim Terdistribusi Angkatan Laut. Yang antara lain, berupaya untuk memungkinkan serangan terpilah, tapi berjaringan, yang melibatkan armada terkoordinasi dari platform udara, darat dan bawah laut berawak atau nirawak dari satu kapal perang.
NATIONAL INTEREST