Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Ancaman buat juru gambar

Perancangan dan penggambaran bangunan dengan komputer (computer aided design & drafting-cadd) tanpa memerlukan media lama (proses manual). lebih menghemat waktu dan lebih terintegrasi. (ilt)

22 Desember 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUNIA komputer kini memiliki terminal baru: arsitektur. Di Jakarta, pekan lalu, hampir seratus arsitek mengikuti seminar sehari CADD (Computer Aided Design & Drafting) yang diselenggarakan Computerland dan Encona Computer System - dua perusahaan yang bergerak di bidang komputer. "CADD merupakan media lain dari cara manual yang selama ini digunakan," ujar Arsitek Boediono Soerasno. Dengan CADD, komputer yang digunakan untuk proses perancangan dan menggambar, medla lama seperti kertas sketsa, pensil, pena, meja, dan mesin gambar - tidak diperlukan lagi. Dalam peragaan, proses perancangan itu kini kelihatan lebih sederhana dan gampang. Dalam membuat denah, misalnya, arsitek cukup menekan tuts keyboard atau menggoreskan stylus (pensil elektronis) pada meja grafik. Hasilnya, yang bisa berbentuk apa saja - kotak, lingkaran, elips - akan segera terlihat di layar monitor, yang bentuknya menyerupai layar pesawat televisi. Dan, gambar itu bisa dimampulaslkan - dicari kemungkinannya untuk berbagai bentuk atau dibuat dalam tiga dimensi. Bila sang arsitek belum puas dengan detail dan potongan rancangan, gambar itu bisa dikoreksi dengan menghapus semua atau sebagian gambar. Itu cukup dengan menekan tuts keyboard. Jika dirasa sudah cukup ideal, lewat CPI.J, otak komputer, gambar itu bisa diproduksikan oleh plotter - alat yang menjalankan kertas maju mundur serta menggerakkan pena ke kiri dan kanan. Lewat plotter gambar di layar monitor dipindahkan ke kertas. Hasilnya, persis gambar arsitektur yang laim. Selain itu, warna dan ketebalan garis juga bisa bervariasi. Komputer itu pun mampu menulis huruf, angka, serta membuat arsir. Yang tak kurang menakjubkan, waktu yang diperlukan singkat - sekitar 10 menit. "Untuk gambar yang sama, seorang juru gambar memerlukan dua atau tiga hari," ujar Boediono, wakil presiden PT Encona, biro arsitek yang telah melakukan komputerisasi sejak 1980. Di samping Encona, ada dua biro arsitek lain yang juga menggunakan jasa komputer: Atelier 6 dan Architen--keduanya di Jakarta. "Waktu yang panjang untuk memproduksi gambar dulu merupakan problem kami," ujar Hindro T. Soemardjan, presiden direktur Architen. "Dan, itu sangat merugikan. Waktu dan anggaran habis, pekerjaan belum selesai." Dari studi yang dilakukan, proses perancangan dengan komputer hanya memerlukan seperlima waktu yang biasanya terpakai dalam proses manual. Dengan kata lain, bila perancangan sebuah proyek memakan waktu lima bulan melalui proses manual, komputer dapat menyelesaikannya dalam sebulan saja. Ini akan sangat membantu dalam keadaan waktu anggaran yang terbatas, sementara volume pekerjaan membesar. TAK cuma produktivitas yang tinggi keunggulan komputer. "Dengan kornputer hasil perancangan bisa lebih terintegrasi," kata Hindro, yang menggunakan komputer HP 1000 itu. HP 1000, sama seperti komputer ENCAD-1, bisa mengkoordinasikan berbagai gambar kerja dari berbagai disiplin ilmu. Maksudnya, gambar arsitektur dan gambar sipil, yang berupa struktur, serta gambar jaringan elektrikal dan mekanikal bisa terjalin dalam satu sistem. Bila ada bagian dari berbagai disiplin ilmu tersebut yang keluar dari sistem, akibat penumpukan gambar, lewat layar monitor semua itu bisa segera diketahui. Komputer ENCAD-1, misalnya, mempunyai kemampuan layering (penumpukan) hingga 127 buah gambar, dan dengan kemampuan penyimpanan memori minimal 256 kilobyte. HP 1000, yang harganya sekitar Rp 150 juta, delapan kali harga ENCAD-1, punya kemampuan 6 megabyte. Selain HP 1000 dan ENCAD-I, kini ada komputer perancang dan penggambar yang lebih menakjubkan: Integraph. Komputer ini mempunyai kemampuan lebih beragam. Ia bisa membuat gambar tiga dimensi, gambar arsitektur, gambar tata ruang, dan gambar kerja teknik. Integraph, yang harganya hampir Rp I milyar, juga bisa membuat analisa massa bangunan dengan massa sekitarnya. Salah satu karya yang dirancang dengan Integraph adalah gedung Bank Dagang Negara, yang akan dibangun di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta. "Kemampuan Integraph ini luar biasa. Cara-cara lama, seperti studi maket, sekarang sudah tidak perlu lagi," kata Boediono . Akan terancamkah arsitek? "Kerja kreatif tetap belum bisa digantikan mesin," ujar Hindro optimistis. Jadi, para arsitek tak perlu khawatir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus