Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Aplikasi Puasa Life Fasting Tracker Bisa Melacak Kebiasaan Makan

Aplikasi puasa Life Fasting Tracker dapat meningkatkan kesehatan pengguna.

6 Mei 2019 | 10.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi buka puasa. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi puasa Life Fasting Tracker dapat meningkatkan kesehatan pengguna. Aplikasi garapan developer bernama LifeOmic memungkinkan pengguna melacak kebiasaan makan, memantau suasana hati dan mencatat berat badan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awas, Kalap Saat Buka Puasa Bisa Buat Perut Kembung

"Harapan kami sangat sederhana. Ini hanya pelacak puasa, dengan beberapa kemampuan sosial, sehingga Anda dapat mengatur lingkaran sosial dengan teman-teman Anda, anak-anak Anda, orang-orang di tempat kerja," ujar CEO dan Founder LifeOmic Dan Brown, seperti dikutip laman ibj, beberapa waktu lalu.

Aplikasi yang diunduh lebih dari 325 ribu kali ini bisa dijalankan di smartphone dengan sistem operasi Android atau pun iOS. Sejak diluncurkan tahun lalu, aplikasi sudah merekam 2,5 juta puasa.

Brown merupakan seorang dokter dan pengusaha medis. Memulai LifeOmic setelah menjual perusahaan sebelumnya, Interactive Intelligence Group yang membuat call-center-software ke Genesys dengan harga US$ 1,4 miliar pada 2016. Namun, aplikasi ini bukankah fokus utama LifeOmic, sebagai penyedia penyimpanan cloud untuk penyedia dan peneliti medis.

"Ini lebih merupakan sampingan eksperimental. Saya memutuskan untuk mengembangkan aplikasi setelah melihat bagaimana anaknya mengikuti keputusannya untuk melakukan puasa berselang — atau meninggalkan makanan selama 14 hingga 16 jam sekaligus, beberapa hari seminggu," kata Brown.

Orang-orang yang mempraktikkan puasa, Brown melanjutkan, sering mengatakan bahwa itu membantu mereka menurunkan berat badan. Dan menjadi lebih sehat dengan mengurangi kadar insulin, gula darah, tekanan darah dan membuang sel-sel yang rusak. Ini tidak dianggap sebagai diet, tetapi metode makan yang berjangka waktu.

Brown mengatakan, dia menjadi orang yang percaya pada puasa sekitar tiga tahun lalu dan telah melihat manfaat kesehatan pribadi, termasuk kadar insulin yang lebih rendah. Beberapa dari delapan anaknya melakukan puasa, dan keluarga mulai mengirim pesan, berapa lama berpuasa, bagaimana perasaan mereka dan berbagi saran dan ide.

"Saya pikir ada peluang untuk keterlibatan sosial," tutur Brown. "Saya meminta tim saya membuat aplikasi kecil. Kami pikir akan mendapatkan sekitar 5.000 pengguna saja, tapi itu akan membantu memberi kami beberapa data yang baik dan pengujian platform kami".

Life Fasting Tracker menjadi cara populer untuk merekam, melacak, dan berbagi kebiasaan puasa. Ini adalah produk pertama dari portofolio aplikasi LifeOmic. Aplikasi ini juga mendorong pengguna untuk secara publik berbagi perjalanan puasa dan terhubung dengan orang lain

Brown mengatakan data pengguna disimpan dengan aman di cloud kesehatan presisi LifeOmic. LifeOmic, berbasis di IU Emerging Technology Center di West 10th Street dekat kampus IUPUI, memiliki sekitar 65 karyawan, termasuk pengembang perangkat lunak, spesialis kanker, ahli genetika dan pakar sains serta teknologi informasi lainnya.

Perusahaan ini juga menyediakan platform cloud untuk Universitas Indiana, Regenstrief Institute dan organisasi lain untuk memajukan pengobatan presisi, yang menyesuaikan pengobatan berdasarkan atribut unik individu yang dikodekan dalam DNA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita lain tentang aplikasi puasa bisa Anda ikuti di Tempo.co.

IBJ | GOOGLEPLAYSTORE


Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus