Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video dari awal era bom atom, dan diungkap di kanal media sosial YouTube 17 Juli 2021, memperlihatkan kekuatan dari sebuah senjata nuklir. Kekuatannya sangat besar meski disadari itu masih relatif lebih lemah dibandingkan standar bom atom masa kini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam potongan video itu, bom gravitasi nuklir Mark 7 meledak dari dalam laut dan menciptakan sebuah kolom, atau tepatnya kubah, semburan air raksasa setinggi lebih dari setengah mil. Video berasal dari kegiatan uji senjata nuklir berkode Wahoo pada 16 Mei 1958.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Titik detonasinya adalah laut lepas dekat Pulau Karang Enewetak, Kepulauan Marshall di Samudera Pasifik bagian tengah—antara Hawaii dan Filipina. Menurut Nuclear Weapons Archive, perangkat bom Wahoo didetonasi pada kedalaman 500 kaki (152 meter) di perairan sedalam 3.200 kaki.
Mark 7, yang debut 1952, adalah senjata nuklir taktis pertama yang didesain dapat dijinjing oleh sejumlah varian pesawat tempur Angkatan Udara, juga Angkatan Laut, Amerika Serikat. Meskipun bergantung di bawah sayap pesawat tempur F-84, F-100, dan F-101 , bom Mark 7 juga bisa dimuat internal oleh pesawat bomber seperti B-57.
Bom Mark 7 memiliki kekuatan ledakan setara sembilan kiloton TNT, atau sekitar dua per tiga dari kekuatan bom atom yang pernah yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang. Mark 7 berukuran lebih kecil dan lebih kompak daripada Little Boy—bom atom di Hiroshima.
Kanal di YouTube, Atomic Test, yang menemukan dan mengunggah klip video uji Mark 7 melukiskan kekuatan bom itu mampu menciptakan kubah air di udara sedetik setelah ledakan terjadi. Dalam hitungan tujuh detik, sibakan air ke udara mencapai tinggi 840 kaki (260 meter).
Sibakan airnya ke udara lebih tinggi lagi hingga 12 detik setelah ledakan, dan arah lateral hamburannya ke segala arah berlangsung 20 detik sebelum seluruhnya meluruh kembali ke laut. Diameter ledakan diperkirakan 3.800 kaki (1.200 meter).
Uji diduga untuk menentukan efektivitas penggunaan bom itu terhadap kapal di permukaan laut, juga terhadap kapal selam. Sejumlah kapal target mangkal tak jauh dari lokasi uji ledakan, termasuk kapal perusak USS Howorth, USS Fullam, dan USS Killen, serta kapal selam USS Sterlet dan Bonita.
Bom nuklir Mark 7. Atomicarchive.com
Menurut Atomic Tests, bekas kapal dagang SS Michael Moran, yang berjarak 2.346 kaki (715 meter) mengalami kelumpuhan perangkat utama akibat getaran ledakan. Selain juga kerusakan ringan di bagian lambung kapal.
Dalam perjalanannya, Bom Mark 7 cepat terbenam oleh generasi senjata nuklir yang lebih baru yang kekuatannya tumbuh eksponensial. Bom termonuklir B53 yang debut 1961 memiliki bahan peledak setara sembilan megaton dan menjadi bom paling dahysat yang pernah digunakan militer AS. Bom ini 1.000 kali lebih kuat daripada Mark 7 yang sudah tak dipakai lagi sejak 1968.
Bom B53 yang terakhir juga telah dilucuti pada 2011, menyisakan B83 sebagai bom termonuklir paling kuat saat ini yang digunakan AS. Bahan peledak B83 ‘hanya’ 1,3 megaton. Limited Test Ban Treaty, diratifikasi pada 1963, melarang pengujian bom atom atau persenjataan nuklir di darat, laut juga udara.
POPULAR MECHANICS, ATOMICARCHIVE, YOUTUBE