ORANG Jepang terkenal doyan makan daging babi. Pada jam makan siang di pusat perkantoran Tokyo, misalnya, mereka membuat antrean panjang di depan restoran-restoran yang menyajikan tongkatsu, sayatan babi goreng. Maka tak mengherankan jika peternakan babi di Jepang berlomba-lomba menyajikan daging babi paling lezat buat pelanggannya. Untuk sementara waktu, tampaknya, usaha patungan dari Showa Sangyo Co. Ltd. (perusahaan minyak goreng) dan Meiji Milk Product. Co. Ltd. (perusahaan susu) menang angin. Patungan kedua perusahaan agribisnis Jepang itu mulai melangkah untuk memproduksi babi chimera, jenis babi unggul yang dagingnya konon lebih gurih dan aromanya merangsang. Babi chimera pertama itu lahir pada awal Maret lalu di tanah peternakan milik Showa Sangyo Co., di Tomobe, sekitar dua jam dari Tokyo. Di situ tersedia 800 ekor babi, dari banyak jenis, yang memang disiapkan bagi penelitian. Bayi babi chimera ini tergolong bongsor. Sebulan setelah lahir, beratnya telah mencapai sepuluh kilogram -- jauh lebih besar dibandingkan dengan bayi babi biasa yang umumnya cuma sekitar 6-7 kg. Prinsip merekayasa hewan chimera sebetulnya telah lama diketahui, yakni mencampur sel embrio satu jenis hewan pada embrio hewan yang lain. Pada 1986 lalu, misalnya, orang Amerika menemukan domba chimera. Lantas, pada 1990 lalu sapi chimera lahir di Kanada. "Tapi, untuk babi chimera, kami yang pertama," kata Nawami Kashiwazaki, 31 tahun, ahli pemuliaan hewan Showa Sangyo yang membidani bayi babi itu. Untuk proyek percobaan ini. Kashiwazaki mengambil dua babi betina, dari jenis Durok (berbulu cokelat muda) dan LW (berbulu putih), yang sama-sama bunting enam hari. Embrio (janin) yang baru berukuran 0,2 mm, dari kedua babi, itu dikeluarkan lewat pembedahan ringan. Lantas, embrio babi LW "dicuci" dengan enzim pronase sejenis serum, hingga tinggal sel-sel janinnya yang lepas-lepas. Sel-sel janin babi LW itu kemudian ditempel-tempelkan pada embrio babi Durok. Lalu, embrio yang telah diperkaya itu ditransfer ke babi betina jenis LW yang baru melewati masa ovulasi. Seratus hari kemudian, lahir empat ekor babi: tiga ekor berbulu putih dan seekor belang, dengan bulu cokelat muda di pantat dan di pinggulnya. Itulah babi chimera. Kashiwazaki-San mengakui ada kegagalan teknis. Kalau berhasil 100%, mestinya keempat-empatnya berbulu belang. Nama chimera sendiri diambil dari mitologi Yunani, yang menggambarkan hewan dengan sifat campuran: berbadan kambing tapi berkepala ular.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini