MASIH di zaman jayanya Syah Iran, sebuah rumah yatim piatu di
Teheran mendukung nama (Inggrisnya) Queen Farah Pahlavi
Charity Society Orphanage. Anak-anak yang tertampung di sana
amat apatis dan terkebelakang. Mereka yang berumur 2 tahun belum
mampu duduk, dan banyak yang berumur 4 tahun belum bisa
berjalan.
Prof. J. McVicker Hunt dari University of Illinois, AS, memilih
tempat ini untuk mengadakan penelitian terhadap perkembangan
kecerdasan pada anak kecil. Seperti hampir semua psikolog
sezamannya, juga Prof. Hunt, yang lulusan University of Nebraska
dan meraih Ph.D. dalam ilmu psikologi dan neurologi di Cornell
University, berpendapat bahwa kecerdasan itu sifat keturunan.
Tapi setelah mendalami hasil penelitian berbagai psikolog, ia
mulai ragu. Eksperimen psikolog Seymour Levine, misalnya,
kemudian meyakinkan Hunt bahwa pendiriannya semula keliru.
Levine melakukan percobaan dengan anak tikus yang baru lahir. Ia
memberi kejutan nyeri dengan listrik. Di luar dugaan ternyata
ini menambah kemampuan mereka untuk belajar setelah dewasa.
"Seperti juga Levine, saya semula berpendirian bahwa pengalaman
traumatis bagi bayi akan berakibat negatif waktu ia jadi
dewasa," kata Hunt, "tapi eksperimen ini menunjukkan
sebaliknya."
Sejak itu Hunt meninggalkan pandangan bahwa kecerdasan itu
ditentukan oleh keturunan. Ia mulai mempelajari tulisan Jean
Piaget, psikolog dan ahli pendidik asal Swiss. Judul
buku yang semula akan ditulis Hunt, diubahnya menjadi
Intelligence and Experience Hunt kini yakin bahwa experience
atau pengalaman yang diperoleh bayi sejak ia lahir akan
menentukan perkembangan kecerdasannya di kemudian hari. "Sudah
pantas mengusahakan suatu cara untuk meningkatkan taraf
kecerdasan bagian terbesar manusia," tulisnya, "dan ini
merupakan tantangan masa kini."
Seorang penulis buku psikologi anak, Maya Pines, menginterpiu
Hunt. Dalam percakapan mereka itu yang dimuat majalah Psycologi
Today (edisi September 1979), Hunt mengemukakan bahwa
perkembangan kecerdasan anak tidak semata-mata berasal dari
pengenalan lingkungan, tapi juga dari usaha anak itu sendiri
menghadapi dan menguji lingkungan itu. Atau dari pengalamannya
melayani manusia dan benda sekelilingnya dan reaksi yang
diperolehnya dari situ.
Pada hakekatnya Hunt makin memperkuat anjuran akan pentingnya
pendidikan prasekolah (lihat box). Lebih dini si anak mendapat
pendidikan prasekolah itu, bahkan lebih baik.
Hunt menceritakan bagaimana ia dan pembantunya melakukan
permainan vokal dengan bayi-bayi di Teheran itu. Mereka meniru
suara dekut dan deguk bayi itu seakan-akan suatu percakapan
antara bayi dan pengasuh, yang makin berkembang ketika bayi itu
membalas dengan dekutan lain yang ditiru lagi. "Permainan vokal
ini penting," kata Hunt, karena yang terutama menggugah
perhatian bayi itu adalah bunyi dan pemandangan yang terbiasa
baginya."
Mencuci Telinga
Setelah tahap ini, pengasuhnya mulai mendekut bunyian baru dari
bahasa Parsi. Ketika bayi itu mulai meniru bunyi itu,
pengasuhnya menuntun perhatiannya dengan menyentuh bagian tubuh
yang sesuai dengan bunyi itu. Misalnya sambil memandikan bayi
itu, ia menyentuh telinga bayi itu dan mengatakan, "Sekarang
bapak mencuci telingamu." Menurut Hunt, meskipun cara ini lazim
dilakukan orang tua, penelitian menunjukkan bahwa banyak orang
tua kurang berdialog dengan anak mereka. Dan jelas terbukti
bahwa anak yang dibesarkan tanpa pengalaman itu, umumnya rendah
kecerdasannya. Sedang kecerdasan perlu dan bisa dirangsang.
Hunt mengakui bahwa ia mengkombinasikan permainan vokal ini
dengan suatu sistem pembinaan yang diterapkan Earladeen Badger,
seorang pendidik bayi di Amerika, di sebuah penitipan bayi.
Terbukti ia berhasil. Dan kombinasi kedua program ini
menghasilkan anak yang amat menarik perangainya, cerdas dan
penuh gairahnya mengerjakan sesuatu. "Sayang, setelah mulai
kemelut revolusi di Iran, saya tidak berhasil menghubungi rumah
piatu itu lagi," cerita Hunt sedih.
Tahun 60-an, Hunt dengan bantuan dana pemerintah Amerika
membentuk proyek Head Start yang bertujuan meningkatkan
kecerdasan anak balita dari kalangan masyarakat yang kurang
beruntung. Tapi proyek itu ternyata kurang memenuhi harapan
semula. Karena ketika itu, menurut Hunt, kurang jeIas pengalaman
apa yang belum diterima anak-anak itu sebelum masuk Head
Start.
Meskipun begitu, belum lama ini Congress AS mengesahkan dana
sebesar $ 738 juta untuk Head Start dalam tahun 1980. Congress
tetap melihat manfaat program ini, terutama bagi anak
terkebelakang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini