Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Berdialog Dengan Bayi

Prof. j.mc vicker hunt dari university of illionis as mengadakan penelitian terhadap perkembangan kecerdasan anak di teheran, iran. pengalaman waktu kecil menentukan kecerdasan setelah dewasa. (ilm)

8 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MASIH di zaman jayanya Syah Iran, sebuah rumah yatim piatu di Teheran mendukung nama (Inggrisnya) Queen Farah Pahlavi Charity Society Orphanage. Anak-anak yang tertampung di sana amat apatis dan terkebelakang. Mereka yang berumur 2 tahun belum mampu duduk, dan banyak yang berumur 4 tahun belum bisa berjalan. Prof. J. McVicker Hunt dari University of Illinois, AS, memilih tempat ini untuk mengadakan penelitian terhadap perkembangan kecerdasan pada anak kecil. Seperti hampir semua psikolog sezamannya, juga Prof. Hunt, yang lulusan University of Nebraska dan meraih Ph.D. dalam ilmu psikologi dan neurologi di Cornell University, berpendapat bahwa kecerdasan itu sifat keturunan. Tapi setelah mendalami hasil penelitian berbagai psikolog, ia mulai ragu. Eksperimen psikolog Seymour Levine, misalnya, kemudian meyakinkan Hunt bahwa pendiriannya semula keliru. Levine melakukan percobaan dengan anak tikus yang baru lahir. Ia memberi kejutan nyeri dengan listrik. Di luar dugaan ternyata ini menambah kemampuan mereka untuk belajar setelah dewasa. "Seperti juga Levine, saya semula berpendirian bahwa pengalaman traumatis bagi bayi akan berakibat negatif waktu ia jadi dewasa," kata Hunt, "tapi eksperimen ini menunjukkan sebaliknya." Sejak itu Hunt meninggalkan pandangan bahwa kecerdasan itu ditentukan oleh keturunan. Ia mulai mempelajari tulisan Jean Piaget, psikolog dan ahli pendidik asal Swiss. Judul buku yang semula akan ditulis Hunt, diubahnya menjadi Intelligence and Experience Hunt kini yakin bahwa experience atau pengalaman yang diperoleh bayi sejak ia lahir akan menentukan perkembangan kecerdasannya di kemudian hari. "Sudah pantas mengusahakan suatu cara untuk meningkatkan taraf kecerdasan bagian terbesar manusia," tulisnya, "dan ini merupakan tantangan masa kini." Seorang penulis buku psikologi anak, Maya Pines, menginterpiu Hunt. Dalam percakapan mereka itu yang dimuat majalah Psycologi Today (edisi September 1979), Hunt mengemukakan bahwa perkembangan kecerdasan anak tidak semata-mata berasal dari pengenalan lingkungan, tapi juga dari usaha anak itu sendiri menghadapi dan menguji lingkungan itu. Atau dari pengalamannya melayani manusia dan benda sekelilingnya dan reaksi yang diperolehnya dari situ. Pada hakekatnya Hunt makin memperkuat anjuran akan pentingnya pendidikan prasekolah (lihat box). Lebih dini si anak mendapat pendidikan prasekolah itu, bahkan lebih baik. Hunt menceritakan bagaimana ia dan pembantunya melakukan permainan vokal dengan bayi-bayi di Teheran itu. Mereka meniru suara dekut dan deguk bayi itu seakan-akan suatu percakapan antara bayi dan pengasuh, yang makin berkembang ketika bayi itu membalas dengan dekutan lain yang ditiru lagi. "Permainan vokal ini penting," kata Hunt, karena yang terutama menggugah perhatian bayi itu adalah bunyi dan pemandangan yang terbiasa baginya." Mencuci Telinga Setelah tahap ini, pengasuhnya mulai mendekut bunyian baru dari bahasa Parsi. Ketika bayi itu mulai meniru bunyi itu, pengasuhnya menuntun perhatiannya dengan menyentuh bagian tubuh yang sesuai dengan bunyi itu. Misalnya sambil memandikan bayi itu, ia menyentuh telinga bayi itu dan mengatakan, "Sekarang bapak mencuci telingamu." Menurut Hunt, meskipun cara ini lazim dilakukan orang tua, penelitian menunjukkan bahwa banyak orang tua kurang berdialog dengan anak mereka. Dan jelas terbukti bahwa anak yang dibesarkan tanpa pengalaman itu, umumnya rendah kecerdasannya. Sedang kecerdasan perlu dan bisa dirangsang. Hunt mengakui bahwa ia mengkombinasikan permainan vokal ini dengan suatu sistem pembinaan yang diterapkan Earladeen Badger, seorang pendidik bayi di Amerika, di sebuah penitipan bayi. Terbukti ia berhasil. Dan kombinasi kedua program ini menghasilkan anak yang amat menarik perangainya, cerdas dan penuh gairahnya mengerjakan sesuatu. "Sayang, setelah mulai kemelut revolusi di Iran, saya tidak berhasil menghubungi rumah piatu itu lagi," cerita Hunt sedih. Tahun 60-an, Hunt dengan bantuan dana pemerintah Amerika membentuk proyek Head Start yang bertujuan meningkatkan kecerdasan anak balita dari kalangan masyarakat yang kurang beruntung. Tapi proyek itu ternyata kurang memenuhi harapan semula. Karena ketika itu, menurut Hunt, kurang jeIas pengalaman apa yang belum diterima anak-anak itu sebelum masuk Head Start. Meskipun begitu, belum lama ini Congress AS mengesahkan dana sebesar $ 738 juta untuk Head Start dalam tahun 1980. Congress tetap melihat manfaat program ini, terutama bagi anak terkebelakang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus