Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Pengkajian dan Pene-rapan Teknologi (BPPT) tengah merampungkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi termal di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Fasilitas ini merupakan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) pertama di Indonesia.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan pembangunan PLTSa pertama di Indonesia ini bisa menjadi solusi menuntaskan masalah timbunan sampah dari kota besar seperti Jakarta. Sampah dimusnahkan dengan cepat menggunakan proses termal. “Bahkan dapat menghasilkan listrik,” katanya saat meninjau pembangunan PLTSa Bantargebang, Kamis dua pekan lalu.
Proyek yang dibangun sejak Maret tahun lalu itu memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 100 ton per hari. Listrik yang dibangkitkan bisa mencapai 700 kilowatt per jam. Fasilitas pengolahan sampah yang dibangun bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu dijadwalkan selesai pada akhir Maret 2019.
Menurut Hammam, PLTSa Bantargebang dapat digunakan sebagai contoh teknologi ramah lingkungan untuk pengolahan sampah. Nilai tingkat kandungan dalam negeri yang digunakan pun dimaksimalkan berkat dukungan industri lokal. “BPPT mampu menghasilkan teknologi sesuai dengan kebutuhan,” ujar Hammam.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji, fasilitas itu diharapkan bisa mengatasi timbunan sampah di Bantargebang. Isnawa mengatakan teknologi di Bantargebang bisa menjadi percontohan bagi kota-kota lain yang perlu membangun PLTSa untuk mengatasi masalah timbunan sampah. “Dengan menggandeng BPPT,” ucapnya.
Pemerintah DKI Jakarta juga tengah- membangun PLTSa di Sunter, Jakarta Utara. Proyek bernama Intermediate Treatment Facility (ITF) itu merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan teknologi dari Finlandia. ITF Sunter direncanakan bisa memproses hingga 2.200 ton sampah Jakarta dan memproduksi listrik sebesar 35 megawatt per jam.
Teknologi pengolahan sampah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo