Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Demo Fatahillah Yahudi di Demak Tuntut Ridwan Saidi Minta Maaf

PMII di Demak melakukan aksi damai atas pernyataan Ridwan Saidi yang menyebutkan bahwa Raden Fatahillah dan Sultan Trenggono adalah orang Yahudi.

4 September 2019 | 21.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia berdama Warga Demak melakukan aksi terkait pernyataan Ridwan Saidi yang menyebutkan Raden Fatahillah dan Sultan Trenggono adalah seorang Yahudi. Aksi dilakukan di Alun-alun Demak, Rabu, 4 September 2019. (Dok. Istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah melakukan aksi damai atas pernyataan Budayawan Betawi Ridwan Saidi yang menyebutkan bahwa Raden Fatahillah dan Sultan Trenggono adalah orang Yahudi. Aksi tersebut digelar di Alun-alun Demak, sore tadi, Rabu, 4 September 2019.

"PMII bersama dengan warga Kabupaten Demak mengutuk Ridwan Saidi karena telah menghina kewibawaan dan marwah Kabupaten Demak sebagai pewaris dan mewarisi sejarah Islam di Nusantara. Raden Fattah (Fatahillah) dan Sultan Trenggono adalah tokoh muslim yang memiliki jasa besar dalam perkembangan Islam di Nusantara," ujar Koordinator Aksi Ulin Nuha, melalui pesan singkat, Rabu, 4 September 2019.

Sebelumnya, pernyataan Babe Ridwan tentang Raden Fatahillah Yahudi ramai dibicarakan. Pernyataan tersebut diunggah dalam sebuah video berdurasi 15 menit 52 detik itu. Video diunggah oleh akun YouTube bernama Macan Idealis. Dalam video yang lain juga Babe Ridwan menyebut bahwa Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan fiktif.

Berdasarkan dokumentasi yang diterima Tempo, aksi tersebut diikuti oleh sekitar 15 sampai 30 orang. Pengunjuk rasa membawa spanduk yang bertuliskan Aksi Damai  Warga Demak, Kami Meminta Klarifikasi Atas Pernyataan Ridwan Saidi yang Mengatakan Bahwa Raden Fattah dan Sultan Trenggono Adalah Seorang Yahudi.

"Kami meminta klarifikasi statemen Ridwan Saidi. Dan menuntut agar Ridwan Saidi untuk meminta maaf kepada warga Demak atas statemen yang dilontarkannya," kata Ulin.

Sementara, Babe Ridwan sapaan Ridwan Saidi menanggapi seruan aksi tersebut. Ridwan mengaku hanya meluruskan sejarah. "Ini kan pekerjaan intelektual, iya kan, ini pekerjaan intelektual saya hanya meluruskan sejarah," kata Babe Ridwan kepada Tempo, Rabu, 4 September 2019.

Babe Ridwan mengaku terbuka untuk berdiskusi dan bersilaturahmi. "Datang saja ke rumah kita bicara baik-baik, kan ini untuk kepentingan generasi mendatang," kata Babe Ridwan. "Apakah bisa membangun generasi Indonesia dengan dongeng, dongeng tentang Sriwijaya. Kan kasian anak-anak didongengin terus, mari kita bangun bersama-lah, jangan dengan dongeng."

Pernyataan Babe Ridwan juga sempat dibantah oleh akeolog Universitas Indonesia Agus Aris Munandar dan Peneliti Utama Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Bambang Budi Utomo.
 
Dalam pelajaran sejarah selama ini, Raden Fatahillah adalah tokoh yang dikenal telah mengusir Portugis dari pelabuhan perdagangan Sunda Kelapa dan memberi nama daerah itu Jayakarta yang berarti Kota Kemenangan, dan kini menjadi kota Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus