Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pergerakan zona Sesar Bayah menimbulkan gempa tektonik bermagnitudo 3,6. Lindu terjadi pada Sabtu malam, 23 Juni 2018, pukul 23.30 WIB. Berpusat di darat, gempa terasa di wilayah sekitar Gunung Salak.
Baca: Gempa Langka Muncul dari Laut Jawa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan titik sumber gempa atau episenter terletak pada koordinat 6,72 lintang selatan dan 106,57 bujur timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tepatnya di darat pada jarak 27 kilometer arah barat daya Kota Bogor dengan kedalaman sumber gempa (hiposenter) 4 kilometer," kata Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, lewat keterangan tertulis, Sabtu malam.
BMKG memastikan gempa kerak dangkal itu dipicu oleh aktivitas sesar aktif di zona Sesar Bayah. Dampak gempa dirasakan oleh beberapa warga di sekitar Gunung Salak, seperti di daerah Ciampea, Pamijahan, Gunung Bunder, Cimapang, Gunungpicung, Puraseda, dan Palasari.
Intensitas gempa ini berskala II MMI (Modified Mercalli Intensity). "Gempa ini, meski dirasakan guncangannya, belum berpotensi merusak," ujar Daryono.
Gempa ini merupakan gempa susulan setelah lindu sebelumnya pada pukul 21.10 WIB. Saat itu, gempa juga dirasakan warga dengan skala intensitas II MMI.
Hingga lewat tengah malam, gempa susulan nihil. BMKG meminta masyarakat tetap tenang karena gempa bumi yang terjadi bermagnitudo kecil. Dampaknya tidak sampai menimbulkan kerusakan bangunan atau membahayakan warga.
ANWAR SISWADI