Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Bio Farma Gandeng Merck untuk Produksi Vaksin Pneumokokal di Dalam Negeri

Bio farma menyebut sekitar 14,5 persen kasus kematian bayi dan 5 persen kasus kematian pada anak di bawah lima tahun di Indonesia karena pneumonia.

13 Februari 2025 | 20.18 WIB

Bio Farma Gandeng Merck untuk Produksi Vaksin Pneumokokal di Dalam Negeri
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung - Bio Farma menandatangani perjanjian kerangka kerja sama dengan MSD, nama dagang dari perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Merck & Co., untuk memproduksi Vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15) secara lokal di Indonesia. Vaksin tersebut untuk mencegah penyakit pneumokokal invasif, yakni pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Managing Director MSD Indonesia George Stylianou dan Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya di Jakarta, pada hari ini, Kamis, 13 Februari 2025. Penandatanganan tersebut disaksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf, dan President of MSD Asia Pacific David Peacock.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Vaksinasi adalah komponen penting dalam memerangi pneumonia, dan PCV15 akan memainkan peran integral dalam mencegah penyakit yang mengancam nyawa anak-anak kita,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikutip dari siaran pers Bio Farma hari ini.  

Budi mengatakan, kemitraan antara Bio Farma dan MSD tersebut untuk mendukung ketahanan kesehatan Indonesia, serta penyediaan layanan kesehatan yang memadai. Selain merupakan langkah penting menuju peningkatan kapabilitas vaksinasi kita. "Hal ini mendorong percepatan peningkatan layanan kesehatan dan melindungi generasi yang akan datang,” kata dia.

Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf mengatakan kementeriannya mendorong kemitraan tersebut. Menurut dia, kolaborasi dengan perusahaan biofarmasi global seperti MSD tidak hanya akan meningkatkan kapabilitas lokal, tetapi juga memastikan bahwa Indonesia mampu memenuhi standar internasional.

"Kementerian BUMN terus mendorong kolaborasi strategis yang mempercepat inovasi, meningkatkan daya saing industri farmasi nasional, dan memastikan akses layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata dia dikutip dari siaran pers tersebut.

President of MSD Asia Pacific David Peacock mengatakan, perjanjian kemitraan hari ini dibangun dari kemitraan MSD yang sudah terjalin lama dengan Bio Farma. Kemitraan itu memungkinkan Merck memperluas produksi dan pasokan PCV di Indonesia. "Di MSD, kami berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap vaksin yang dapat menyelamatkan jiwa serta mengatasi beban penyakit pneumokokus di Indonesia,” kata dia dikutip dari siaran pers tersebut.

Pneumonia menjadi penyebab utama penyakit dan kematian pada bayi dan anak-anak di Indonesia. Biofarma menyebut sekitar 14,5 persen kasus kematian bayi dan 5 persen kasus kematian pada anak di bawah lima tahun. Adapun Vaksin PCV15 mencakup perlindungan terhadap Streptococcus pneumoniae serotipe 22F dan 33F serta telah menunjukkan imunogenisitas yang lebih unggul untuk serotipe 3 dibandingkan dengan vaksin PCV lainnya. Streptococcus pneumoniae serotipe 3, 22F, dan 33F dikenal sebagai penyebab pneumonia di berbagai populasi.

Kemitraan antara Bio Farma dan MSD tersebut menargetkan produksi vaksin  PCV15 secara lokal di Indonesia. Vaksin PCV15 diklaim mampu melindungi tubuh dari 15 jenis virus Streptococcus pneumoniae, termasuk yang terkait dengan penyakit kritis.

Kemitraan Bio Farma dan MSD sebelumnya dilakukan untuk transfer teknologi produksi vaksin  4-valent Human Papillomavirus (HPV), NUSAGARD, yang telah dirilis pada Agustus 2023 lalu. “Perjanjian kemitraan hari ini tidak hanya meningkatkan kapabilitas produksi vaksin di Indonesia, tetapi juga mencerminkan komitmen kami dalam mendukung Asta Cita Indonesia dan memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia,” kata Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus