Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana bulan penumbra akan menjadi gerhana pembuka tahun ini pada 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu  bakal berlangsung dari siang sampai sore namun kesempatannya di Indonesia hanya kurang dari satu jam. “Gerhana bulan penumbra ini hanya bisa dilihat di sebagian wilayah timur Indonesia,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan di Bandung, Jumat 22 Maret 2024.

Wilayah Indonesia bagian tengah dan barat tidak kebagian karena gerhana sudah selesai dan bulan purnama terbit sore hari. Adapun di bagian timur yang bisa menyaksikan gerhana bulan penumbra yaitu pada sebagian wilayah Maluku dan Papua. Di sana, bulan akan terbit dalam kondisi gerhana pada pukul 17.47 WIT dan bisa diamati sampai pukul 18.31 WIT ketika gerhana berakhir.

Pemantauan gerhana itu menurut Avivah bakal menantang para pengamat. “Karena ini gerhana bulan penumbra, bulan hanya tampak meredup dan ini tidak mudah dibedakan,” ujarnya. Bulan tidak akan menghilang melainkan hanya tampak berubah sedikit gelap, atau berkurang kecerlangannya. 

Gerhana bulan penumbra terjadi saat matahari, bumi, dan bulan dalam posisi sejajar. Hal ini membuat bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama. Proses gerhana itu di wilayah timur Indonesia misalnya, dimulai dari pukul 13.50 WIT, puncak gerhana pukul 16.12 WIT, dan selesai 18.34 WIT.

Menurut keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), seluruh proses gerhana bulan penumbra dapat dilihat di sebagian besar wilayah Amerika Serikat dan Kanada. Adapun proses gerhana pada saat bulan terbit dapat diamati di sebagian kecil wilayah Asia, sebagian Australia, Selandia Baru, dan sebagian kecil Rusia. Sementara proses gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di sebagian Eropa dan sebagian Afrika.