Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Skuter Terbang
Meskipun dinamakan Airscooter II, kendaraan ini sama sekali bukan sepeda motor yang bisa terbang. Prototipe produksi Woody Norris ini lebih mirip helikopter ultraringan yang mudah dikendalikan dan bisa bermanuver. Bedanya, tak perlu lisensi pilot untuk menerbangkan pesawat berpenumpang tunggal ini.
Alasannya, pesawat ultraringan itu memenuhi kriteria kebijakan aviasi federal Amerika Serikat bagian 103, sehingga tidak mensyaratkan sertifikat pilot untuk pengemudinya. Kemudahan itulah yang meningkatkan nilai jual Airscooter II.
Kecepatan kendaraan berbaling-baling dua ini cukup lumayan, yaitu 55 knots atau 102 kilometer per jam. Norris menyatakan, baling-balingnya berfungsi mirip baling-baling pada helikopter. Kemudahan dan kestabilan terbang pesawat ini banyak ditentukan oleh ringannya badan pesawat, yang terbuat dari material komposit, dan desain yang simpel.
Pesawat seberat 150 kilogram ini akan diperdagangkan mulai tahun ini. Harganya diperkirakan di bawah US$ 50 ribu (Rp 480 juta), jauh lebih murah dibandingkan dengan helikopter kecil.
Kursi Pintar
Kursi ini bukan sekadar berfungsi sebagai tempat duduk. Prototipe robotik ini, menurut desainernya, Jodi Forlizzi, sekaligus dirancang untuk tujuan memperbaiki kualitas hidup para manula.
Sesuai dengan namanya, kursi perasa buatan asisten profesor bidang desain dan interaksi manusia dan komputer ini dilengkapi sejumlah sensor. Misalnya, bisa merasakan, memonitor, menstimulasi, berinteraksi, bahkan berkomunikasi dengan orang yang mendudukinya.
Forlizzi berharap kursi ini bisa membantu orang jompo tetap aktif. Pada tempat duduk cerdas ini, posisi serta lamanya seseorang duduk di atasnya akan tercatat di sensornya. Kursi empuk ini juga mampu memberikan respons dalam bentuk getaran lembut, suara, dan cahaya. Karena kemampuannya, kursi pintar ini dianggap bisa berkomunikasi dengan pemakainya.
Namun, Forlizzi dan timnya tak terlalu senang jika karyanya itu dikategorikan sebagai robot. Apalagi bentuknya dirancang layaknya kursi pada umumnya, empuk dan nyaman. Sama sekali tidak terlihat seperti robot dengan puluhan kabel. "Kami ingin orang mengatakan, 'Inilah kursi kesayangan saya'."
Weker Pintar
Ini cerita sebuah peranti jam weker yang canggih, namanya SleepSmart. Jam weker baru buatan sekelompok mahasiswa Brown University, Rhode Island, Amerika Serikat, itu bisa membangunkan Anda pada saat yang tepat, sehingga ketika bangun tidur kondisi Anda bugar dan badan tidak lungkrah.
Temuan ini didasarkan pada hasil penelitian bahwa setiap orang melewati beberapa selang waktu tidur, mulai dari tidur ringan, lebih dalam, sampai tahap tidur REM (rapid eye movement) atau saat mimpi terjadi. Semua fase ini terjadi berulang-ulang setiap 90 menit. Fase dalam siklus inilah yang mempengaruhi bagaimana perasaan Anda ketika bangun. Dibangunkan saat fase ringan membuat Anda bangun dengan gembira.
Ikat kepala SleepSmart, yang terbuat dari velcro, menyimpan pola gelombang otak setiap fase tidur. Sinyalnya dipancarkan pada jam weker di atas meja. Anda tinggal memprogram kapan paling telat harus bangun. Weker pintar ini akan berdering membangunkan Anda pada fase tidur terendah yang terakhir, sehingga saat bangun tidur Anda dalam kondisi yang bugar.
Konsep ini dikembangkan ketika salah seorang mahasiswa di Rhode Island ini mengeluh tak bisa mengerjakan ujiannya karena bangun terburu-buru. "Sebagai orang yang sering mengalaminya, kami mulai berpikir apa yang harus dilakukan," kata Eric Shashoua, pimpinan Laboratorium Riset Tidur Axon. Weker pintar produksi perusahaan ini akan mulai dipasarkan tahun depan.
Newscientist, gizmo.com au, cnet news.com
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo