Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Antihama dari Malang
Ulah keong dan bekicot sering membuat pusing petani tembakau. Gara-gara hama itu, tembakau rusak parah. Binatang berlendir dari keluarga moluska ini membuat daun tembakau bolong-bolong sehingga harga jualnya rendah. Nah, Subiyakto dari Balai Penelitian Tembakau dan Serat, Malang, berhasil menciptakan obat antihama tembakau yang sederhana tapi ternyata cukup efektif.
Formula antimoluska ciptaan Subiyakto berupa "adonan" tumbukan 5-10 gram akar tuba dicampur satu liter air plus satu gram bubuk diterjen merek apa saja. Campuran ini diaduk hingga rata dan didiamkan satu malam. Besoknya, adonan ini tinggal disaring lalu disemprotkan ke tanaman.
Rahasianya, kandungan bahan aktif rotenon, deguelin, dan toxicarol, yang terdapat dalam akar tuba. Kandungan ini dijamin bakal membuat keong dan bekicot ogah mendekat dan menyantap daun tembakau.
Antivirus tanpa Download
Melengkapi komputer dengan antivirus memang penting. Tapi kita sering malas membeli perangkat lunaknya, belum lagi proses memasangnya. Nah, kerepotan itu diatasi oleh Bolehnet dengan menawarkan antivirus V3 yang praktis: Cukup sekali klik ke http://v3.boleh.com. Dengan mengklik layanan di situs ini, program antivirus paling anyar otomatis bekerja mengamankan komputer. Cepat, dan bisa diakses dari mana pun.
Ada empat produk yang ditawarkan Bolehnet. Pertama MyV3, yaitu layanan antivirus online. Layanan ini menawarkan diagnosis dan pembersihan PC dari virus dengan melakukan koneksi ke Internet meskipun komputer tidak dilengkapi program antivirus. Layanan kedua adalah MyV3 RTS, program pemindai virus real time online yang secara otomatis dieksekusi ketika komputer terhubung dengan Internet.
Layanan lain adalah MyFirewall, yaitu firewall PC online yang melindungi data dari ancaman hacker yang merusak data pribadi pada PC. Juga ada layanan Vmon (Virus Monitor), yaitu layanan analisis kerentanan PC terhadap virus secara online dan otomatis meneliti sistem pemakai dan menganalisis kerusakan meski PC tengah diserang virus.
Stetoskop Pintar
Ketergantungan para penderita batu ginjal pada hasil pemeriksaan sinar X bakal bisa dikurangi. Para peneliti Southampton University, Inggris, berhasil mengembangkan stetoskop yang mampu "mendengar" ketika sebuah batu ginjal dihancurkan setelah menjalani perawatan. Sejauh ini, hasil uji coba terhadap 50 penderita batu ginjal cukup bagus.
Tim Leighton, peneliti Institute of Sound and Vibration Research Southampton University, mengatakan stetoskop ini bekerja mendengarkan gema yang muncul akibat terapi gelombang kejut (lithoripsy). Gema inilah yang akan memberi tahu dokter bahwa terapi telah berhasil. Lithoripsy adalah terapi dengan memberikan ribuan gelombang kejut untuk memecah batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil sehingga keluar bersama urine. Biasanya dokter harus menggunakan sinar X untuk memastikan keberhasilannya. Nah, dengan stetoskop ini pasien tak perlu sering-sering menjalani sinar X.
Bentuk stetoskop ini kecil, mirip stetoskop untuk mendeteksi penyakit jantung yang menggunakan ECG (electrocardiogram). Setelah diletakkan di panggul pasien, gelombang suara ditransmisikan pada sebuah kotak seukuran kotak biskuit. Pada kotak itu, suara diamplifikasi dan diubah frekuensinya sehingga dokter dapat mendengar. "Pada saat awal terapi, yang terdengar hanya suara `tik'. Seusai terapi, yang terdengar pada stetoskop suara `tok'," kata Leighton, yang mengaku terkejut bagaimana stetoskop ini dapat menjadi alat monitor yang efektif.
Abdi Purmono (Malang)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo