Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Inovasi

1 November 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vaksin Tahan Lama

Setiap tahun hampir 50 persen vaksin tak bisa dipakai karena kerusakan temperatur atau suhu. Tapi kini peneliti dari Cambridge Biostability Ltd. (CLB), Inggris, berhasil menemukan teknologi baru pembuatan vaksin tahan lama yang tak membutuhkan refrigerator (tempat pendingin).

Menurut badan kesehatan dunia, WHO, selama ini vaksin harus didinginkan untuk menjaga kesterilannya. Untuk pendinginan saja tiap tahun butuh biaya US$ 200 juta-300 juta. Nah, dengan teknologi baru ini, molekul vaksin dikeringkan menjadi butiran sebesar gula, lalu dimasukkan dalam tabung gelas kecil. Tiap butirannya masih berbentuk cair, namun bersifat lembam sehingga tidak memerlukan pendingin.

Vaksin ini baru akan bekerja setelah disuntikkan ke tubuh. Teknologi baru ini mengadaptasi pohon resurrection, yang mampu melindungi diri dengan cara mengeringkan diri dan bisa hidup kembali seratus tahun kemudian hanya dalam beberapa jam lewat rehidrasi.

Saat ini diperkirakan sekitar 2 juta anak-anak meninggal, meski sudah ada vaksin untuk pengobatannya, misalnya untuk cacar air. "Penemuan ini menjadi terobosan untuk menyalurkan vaksin ke negara berkembang," kata Dr. Stewart Tyson dari Departemen Pengembangan Internasional Inggris yang menyediakan dana US$ 1,7 juta untuk proyek ini.

Mesin Jet 747 di Ponsel

Sangat menjengkelkan bila saat kita berbicara tiba-tiba baterai ponsel kita habis. Tapi para peneliti Amerika Serikat tinggal selangkah lagi menerapkan baterai silikon yang diadaptasi dari teknologi turbin mesin jet Boeing 747. Dalam percobaannya, David Arnold dan Mark Allen dari Georgia Institute of Technology, Amerika Serikat, memutar lempengan magnet mini yang ditempatkan dengan sudut 45 derajat. Lempengan ini kemudian diputar menggunakan sistem rotasi, sama dengan mesin jet, sehingga tercipta energi listrik. Dalam percobaannya, putaran magnet menghasilkan tenaga 1,1 watt, yang sudah cukup untuk menjalankan ponsel atau penerima GPS. Untuk mencapai tenaga sebesar ini dibutuhkan 100 ribu putaran per menit (rpm), atau lebih cepat dari mesin mobil yang hanya 3.000 rpm. Berkat putaran yang cepat, listrik yang dihasilkan pun 10 kali lebih besar per volume dibandingkan dengan baterai lithium yang jamak digunakan saat ini. "Energi jet sangat efisien. Untuk pertama kalinya kami bisa membuat alat bertenaga besar dalam ukuran kecil," kata Allen.

Sensor Jantung di Celana Dalam

Antara jantung dan celana dalam memang tak ada hubungannya. Tapi kondisi jantung ternyata bisa dimonitor dari celana dalam. MyHeart, sebuah grup yang terdiri dari 33 perusahaan, termasuk vendor raksasa seperti Nokia, Philips, Vodafone, dan perusahaan farmasi Amerika Serikat, Medtronic dan Mayo Clinic, tengah mengembangkan prototipe monitor jantung mini dengan sensor yang dipasang pada pakaian dalam.

Pemasangan sensor di tempat sensitif ini akan memberi peringatan lebih dini sebelum si pemakai menderita serangan jantung atau stroke. Maklumlah, di sini banyak terdapat saraf yang berhubungan dengan detak jantung.

Sistem ini nantinya akan memonitor semua faktor penting penyebab serangan jantung (kardiovaskuler) seperti kesulitan tidur, stres, kelelahan. "Tujuan utama kami adalah menjaga pasien tetap dalam kondisi yang bagus dengan terus memonitor sinyal vital seperti elektrokardiogram," demikian mereka tulis di Newscientist.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus