Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peluncur baru untuk rudal Javelin tidak hanya lebih ringan dan lebih mudah digunakan, tetapi juga dapat meluncurkan rudal Stinger. Selain itu, peluncur terbaru itu lebih mudah dibawa oleh tentara, dan dapat melindungi wilayah udara dari ancaman udara terhadap pasukan.
Pertama dalam minggu ini, tentara Ukraina meluncurkan rudal Javelin ke udara dan mengenai rudal jelajah Rusia. Itu menunjukkan target yang dapat menjadi sasaran unit peluncuran baru, dari mulai tank hingga rudal jelajah.
Perang selama delapan bulan di Ukraina telah memperkuat banyak gagasan tentang perang modern, termasuk pemikiran bahwa sistem rudal yang canggih dan relatif murah yang dioperasikan oleh satu orang, dapat menghancurkan platform senjata bernilai jutaan dolar, seperti tank T-90, Helikopter serang Ka-52 “Alligator”, pembom tempur Su-34 dan sekarang rudal jelajah.
Sementara senjata-senjata ini telah ada selama bertahun-tahun, invasi Rusia ke Ukraina telah mendorong kembali gagasan bahwa satu rudal yang dioperasikan oleh satu orang dapat dengan mudah menghancurkan senjata yang sering disebut-sebut sebagai penentu.
Pasukan Ukraina seorang diri menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja Rusia dengan senjata Next generation Light Anti-tank Weapon (NLAW) dan Javelin, sementara rudal Stinger telah menembak jatuh pesawat dan drone Rusia.
Drone medan perang juga semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, melayani di tempat-tempat seperti Libya, Nagorno-Karabakh, Ukraina, Israel, dan di tempat lain. Drone, yang terbang di ketinggian relatif rendah, telah digunakan untuk pengintaian, pengawasan, penargetan, dan menjatuhkan amunisi terarah. Model seperti Shahed-136 Iran, yang dibeli Rusia dengan muatan pesawat, mampu melakukan serangan bunuh diri dengan menabrak target musuhnya atau di sebut kamikaze satu arah.
Sampai saat ini, solusi untuk ancaman tank dan kendaraan lapis baja adalah rudal Javelin, sedangkan solusi untuk ancaman udara adalah rudal Stinger.
Javeline dikeluarkan pada tingkat yang jauh lebih besar di Angkatan Darat AS, sekitar satu untuk setiap 20 tentara. Namun, meningkatnya ancaman dari drone membuat sistem pertahanan udara yang sebelumnya diabaikan menjadi lebih relevan dari sebelumnya.
Baik Javelin dan Stinger memerlukan unit peluncuran perintah (CLU), yang biasanya mencakup gripstock, sistem penglihatan, penglihatan malam, kontrol, dan indikator.
Tabung peluncuran rudal terpasang ke CLU yang dipikul dan dinyalakan, sehingga tentara yang membawanya dapat menyerang target jutaan dolar dengan mudah.
ZAHRANI JATI HIDAYAH | POPULAR MECHANICS
Baca:
Rudal Amerika di Jet Tempur Ukraina, Kecurigaan Itu Dibuktikan Netizen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini