Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Satuan Tugas atau Satgas Covid-19 Yogyakarta merespons pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengumumkan pelonggaran penggunaan masker. Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan diperbolehkan buka masker asal ruang itu tidak padat orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Satgas Covid-19 Ketua Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menanggapinya dengan berharap, walaupun ada kelonggaran tidak mengenakan masker di area terbuka, tetapi kalau yang sudah merasa nyaman pakai masker lebih baik tetap mempertahankannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Heroe yang juga Wakil Walikota Yogya itu menyatakan, pemerintah kota akan menerima kebijakan itu. Namun juga memberlakukan batasan sesuai kondisi lapangan. "Yang harus diperhatikan soal kelonggaran itu tetap adanya batasan-batasan yang harus dipatuhi," kata dia.
Tak hanya soal area terbuka yang kepadatan orangnya tidak tinggi, Heroe juga melihat subyek yang akan menerapkan kelonggaran itu. Mereka yang lanjut usia dan yang punya komorbid, diminta tetap memakai masker.
"Termasuk warga yang sedang sakit, masih batuk dan pilek, juga kami wajibkan memakai masker meski di area tak padat orang," kata Heroe.
Selain itu, kata Heroe, pengecualian melepas masker juga diterapkan untuk sektor yang masih dirasa potensial penularannya, seperti di area tertutup dan kendaraan umum. "Kami masih akan tetap mewajibkan pengendara dan penumpang menggunakan masker," kata dia.
Kepala Biro Umum, Humas, dan Protokoler Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ditya Nanaryo Aji, mengatakan tambahan kasus Covid-19 harian hingga Selasa 17 Mei ini masih di bawah 10. Hari ini, misalnya, tambahan lima kasus positif dan satu meninggal.
Meski Covid-19 DIY kian melandai sejak ramadan lalu, namun jumlah kasus aktif tak kunjung turun di bawah 100. "Kasus aktif masih tersisa 113 kasus," kata dia.