Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Di tengah lonjakan pasien yang datang, ratusan pegawai Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin, Bandung, ikut terpapar Covid-19. Mayoritas dilaporkan tanpa gejala atau tergolong ringan namun tetap harus menjalani karantina atau isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sementara, ada belasan yang harus menjalani perawatan di rumah sakit itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaksana Harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS Bandung, Yana Akhmad Supriatna, mengatakan, hingga 20 Juni 2021 tercatat 212 pegawai di rumah sakit itu terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 171 orang merupakan kalangan tenaga kesehatan. “Yang menjalani perawatan sebanyak 14 orang,” katanya, Senin 21 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah pegawai yang terpapar Covid-19 itu melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan periode Mei lalu yang sebanyak 61 orang. Kondisi ini, menurut Yana, membuat kerugian ganda. Pertama, mengganggu kesehatan karyawan rumah sakit. Kedua, tenaga yang melayani pasien ikut berkurang. “Karena kasus semakin meningkat ini menyebabkan satu beban bagi tenaga kesehatan baik beban psikologis dan fisik,” ujar dia.
RSHS Bandung kini masih mencari tambahan relawan tenaga kesehatan, terutama perawat, lewat pemerintah daerah dan Kementerian Kesehatan. “Rekrut sendiri dapat 25 orang perawat dalam waktu cepat,” kata Yana mengungkapkan.
Saat ini ketersediaan ranjang di RSHS Bandung hampir habis. Menurut Yana, total disiapkan 231 ranjang bagi pasien Covid-19 yang khusus bergejala sedang dan berat. “Sekarang yang saat ini dirawat sudah 207 orang pasien,” ujar dia.
Rinciannya, sebanyak 48 ranjang di ruang perawatan intensif Covid-19 terisi 91 persen. Selebihnya yaitu 183 tempat tidur di ruang isolasi biasa, terisi 89,6 persen.