Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Jurus Menghalau Serangan

Serangan surat elektronik sampah cenderung meningkat dari hari ke hari. Inilah cara menghalaunya.

11 Agustus 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEREPOTAN ini boleh jadi sudah Anda lakoni sehari-hari. Setiap kali Anda membuka e-mail selalu menemukan puluhan pesan dari pengirim tak dikenal. Karena pesan ini kurang berguna, Anda mesti membersihkannya se-tiap kali. Isinya bermacam-macam, mulai dari iming-iming hadiah besar lewat undian sampai brosur-brosur bisnis. Judulnya pun seru-seru, "TAKE part in a billion-dollar giveaway for the $49.99 cost of a brochure", " Lose 12 pounds in seven days", atau "Join a 'Britney Spears Orgy'!!" Di dunia teknologi informasi, pesan kurang berguna itu biasa dinamai junk-mail alias surat sampah. Praktek pengirimannya disebut spamming, dan pengirimnya dijuluki spammer. Pengiriman surat sampah ini merupakan salah satu strategi sejumlah agen atau perusahaan untuk menawarkan jasa atau produknya. Mereka memilih modus ini karena cepat, murah, dan memang sedang menjadi tren. Se-orang spammer bisa mengirimkan ratusan surat ke ribuan alamat dengan sekali klik. Serangan surat sampah itu cenderung meningkat dari hari ke hari. Selama Juni silam, Brightmail, perusahaan pembuat program anti-spam, mencatat tak kurang dari 4,8 juta kali serangan. Jumlah itu lima kali lipat dibanding yang terjadi tahun lalu pada bulan yang sama. Dalam setiap serangan, ribuan bahkan jutaan e-mail dengan isi yang sama termuntahkan. Meningkatnya aksi spamming membuat server milik penyedia layanan email gratis di internet kebanjiran pesan. Sebagai gambaran, Hotmail memperoleh kiriman lebih dari 1 miliar surat sampah hanya dalam satu hari. Jumlah ini belum termasuk kiriman sampah yang secara otomatis tertahan oleh program anti-spam Hotmail. Upaya menghalau surat nakal selalu dilakukan, tapi kurang efektif. "Soalnya, pengirimnya selalu punya cara baru untuk menyiasatinya," kata Parul Shah, Manajer Produk Microsoft, yang mengelola Hotmail, dua pekan silam. Kendati serangan spam belum mempengaruhi kinerja server penerima surat, ulah ini tetap mengusik kenyamanan para pemilik e-mail. Hotmail pun kian kerap menerima keluhan dari pemakainya yang merasa terganggu oleh surat sampah. Banjir e-mail sampah diperkirakan merupakan efek bumerang dari kian canggihnya program penangkal. Program yang dipasang para pemilik server ini membuat para spammer justru semakin bersemangat dan tertantang meningkatkan intensitas serangan. Jumlah surat sampah yang dikirim pun dilipat-gandakan dalam setiap kali serangan. Lalu, bagaimana mengatasinya? Yang termudah dengan cara manual: langsung menghapus surat sampah itu dari inbox tanpa membukanya lebih dulu. Begitu terlihat ada kiriman dari seseorang yang tak dikenal, langsung tekan tombol delete saja. Bila cara semacam ini masih merepotkan, apalagi kalau saban hari ada puluhan atau ratusan surat, Anda bisa meminta bantuan dari situs semacam Spamcop.net atau Abuse.net. Anda tinggal mendaftarkan diri ke situs tersebut, dan dialah yang akan membersihkannya secara otomatis setiap hari. Ada trik lain yang sebetulnya sudah jamak dipakai: memanfaatkan program penangkal seperti Spamkiller milik McAfee. Program ini berfungsi menyeleksi semua surat yang datang. Kalau pengirimnya ada di dalam daftar tangkal database, secara otomatis program itu akan menghalaunya. Surat-surat yang sudah ditandai sebagai spam juga tak akan diteruskan ke kotak surat masuk. Hanya, Anda harus selalu memperbarui program tersebut secara reguler. Soalnya, para spammer biasanya mengganti nama pengirim atau judul surat begitu tahu dirinya diblokir. Dengan cara itu, ia bisa mengelabui program penangkal, paling tidak untuk sementara. Kalau masih belum cukup, bisa dicoba trik ini. Buatlah satu daftar alamat orang-orang yang e-mail-nya Anda perbolehkan masuk. Anda bisa memasangnya lewat salah satu fasilitas di Spamkiller. Tapi, Anda harus ingat, cara ini mengandung risiko. Bagaimana seandainya ada seorang kawan di sekolah dasar yang sudah 15 tahun tak terdengar kabarnya tiba-tiba mengirim e-mail buat Anda? Hanya, risiko itu masih lebih ringan dibanding jika Anda mengganti alamat surat. Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus