Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Kapan Tiangong-1, Satelit Cina Jatuh? Ini Prediksi Terbaru

ESA dan Aerospace Corporation telah melakukan perhitungan baru terkait Tiangong-1, satelit Cina jatuh ke bumi.

21 Maret 2018 | 10.01 WIB

Tiangong 1. Kredit: Independent
Perbesar
Tiangong 1. Kredit: Independent

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Aerospace Corporation telah melakukan perhitungan baru terkait Tiangong-1, satelit Cina jatuh ke bumi. Laman Spaceflight Insider, 20 Maret 2018 menjelaskan benda itu akan jatuh 2-3 minggu lagi. Artinya, pada awal atau pertengahan April.

Laporan tersebut memperbarui informasi mengenai masuknya Tiangong-1 ke atmosfer dan menunjukkan bahwa satelit akan menabrak bumi antara 28 Maret dan 11 April 2018. Menurut laporan laman resmi LAPAN pada 12 Maret 2018, otoritas antariksa Cina menyampaikan bahwa Tiangong-1 telah mengalami kerusakan dan tidak dapat dikontrol sejak 16 Maret 2016.

Tiangong-1 merupakan satelit pertama milik Cina. Selama masa operasionalnya satelit ini telah memberikan kontribusi penelitian antariksa bagi Cina mulai dari pertama kali diluncurkan tahun 2011 dari Juquan Satellite Launch Center.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya, ESA telah memprediksikan bahwa Tiangong-1 akan jatuh ke bumi antara tanggal 30 Maret dan 6 April. Prediksi tersebut membantu menunjukkan Tiangong-1 yang berada pada orbit 43 derajat sehingga seluruh daerah di bumi mulai dari 43 derajat lintang utara hingga 43 derajat lintang selatan memiliki peluang untuk kejatuhan satelit ini.

Benda tersebut diperkirakan jatuh di bagian utara Amerika dan negara-negara seperti Spanyol, Italia, Turki, Cina, Korea Utara dan Jepang. Ketika sampai di belahan bumi selatan kemungkinan lokasi yang terkena dampak adalah Chile, Argentina, Australia Selatan, dan Selandia Baru.

Dengan massa sekitar 8,5 metrik ton, Tiangong-1 berukuran sekitar 34 kaki (10,4 meter) dengan diameter sekitar 11 kaki (3,4 meter). Selain digunakan sebagai laboratorium untuk penelitian ruang angkasa, Tiangong-1 juga berfungsi sebagai platform eksperimental.

Laboratorium ini juga digunakan sebagai batu loncatan untuk membuka jalan bagi stasiun ruang angkasa masa depan bangsa, yang diprediksi akan selesai pada 2022.

Simak artikel menarik lainnya tentang satelit Cina, Tiangong-1 hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SPACEFLIGHT INSIDER | AMB

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus