Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Eropa (ESA) telah memperkirakan Tiangong-1, satelit Cina jatuh pada tanggal 1 hingga 2 April 2018. Laman Inverse, 1 April 2018, menjelaskan lokasi jatuhnya kemungkinan di Eropa barat daya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilmuwan ESA menjelaskan bahwa lokasi jatuhnya satelit Cina itu berada di 43 derajat lintang utara dan selatan. Kemungkinan besar di daratan Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ESA mengharapkan adanya aliran tinggi partikel Sun untuk mempengaruhi medan geomagnetik planet yang mengarah ke perubahan jalur Tingong-1 yang tidak memiliki efek. Namun, hal tersebut cenderung berubah jika melihat cuaca ruang yang tenang.
"Tidak ada waktu dan lokasi yang tepat dari ESA, itu hanya kemungkinan," kata lembaga itu di situsnya. "Perkiraan ini diperbarui kira-kira setiap minggu hingga pertengahan Maret dan sekarang sedang diperbarui setiap hari."
Tiangong 1. Kredit: Independent
Cina meluncurkan satelit dengan sebutan Istana Surgawi itu pada 2011. Stasiun luar angkasa nirawak itu merupakan program negara untuk menempatkan stasiun yang lebih besar pada 2023.
Jatuhnya Tiangong-1 akan menunjukkan cahaya kosmik di langit malam ketika memasuki atmosfer bumi. Sebagian besar Tiangong-1 seberat 19 ribu pound (8.618 kilogram) akan terbakar ketika merosot ke tanah dan sisanya kemungkinan mendarat di suatu tempat di lautan.
Simak artikel menarik lainnya tentang Tiangong-1, satelit Cina jatuh ke bumi hanya di kanal Tekno Tempo.co.
INVERSE | EUROPEAN SPACE AGENCY