Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengungkap rencana menutup reaktor nuklir Triga 2000 di Bandung, Jawa Barat. Dia menyebut perlunya memberikan perhatian serius untuk persiapan dekomisioning atau penghentian operasi reaktor nuklir secara tetap tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Para peneliti yang selama ini bekerja di Kawasan Nuklir Bandung dan memanfaatkan reaktor harus tetap eksis dengan memanfaatkan reaktor yang ada di Puspiptek Serpong bila nantinya reaktor Triga di-dekomisioning," kata Handoko dalam keterangan di Jakarta, Kamis 30 September 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Handoko, Reaktor Triga 2000 yang dibangun pada 1965 dapat dikatakan sudah tua meskipun telah dilakukan berbagai revitalisasi pada beberapa komponennya. Pada saatnya nanti, dia memastikan, operasional reaktor itu harus dihentikan.
Handoko menuturkan jika Triga 2000 dekomisioning, tidak berarti semua peneliti yang selama ini bekerja di Kawasan Nuklir Bandung di Jawa Barat pindah ke Kawasan Nuklir Serpong di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Kota Tangerang Selatan, Banten.
Kegiatan penelitian, dia menambahkan, bisa berlangsung di mana saja. Hanya apabila membutuhkan reaktor, para peneliti dapat melakukan kegiatannya di Kawasan Nuklir Serpong. Terkait itu pula, Kepala BRIN mengatakan, perlu dibuatkan perencanaan yang matang baik dari sisi anggaran maupun pemanfaatan pasca dekomisioning.
Saat ini Reaktor Triga 2000 yang berkapasitas 2MW dioperasikan pada daya 400kW. Reaktor hanya melayani kegiatan penelitian khususnya di bidang lingkungan dan kesehatan. Efektivitas pengoperasian reaktor ini juga mendapat sorotan dari Handoko.
Reaktor Triga 2000 milik Batan di Bandung, berumur 54 tahun pada 20 Februari 2019. (Dok.Batan)
Menurutnya, perlu dipertimbangkan biaya atau cost benefit agar pengoperasian reaktor mendapatkan hasil yang maksimal. Apalagi bila ke depan, dia mengungkapkan, akan dilakukan revitalisasi terhadap Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy di Puspiptek Serpong.
"Maka diharapkan semua kegiatan penelitian yang memanfaatkan reaktor dapat dipusatkan di Kawasan Nuklir Serpong," ujarnya.
Handoko menyatakan kegiatan penelitian, termasuk di reaktor nuklir, harus dijalankan secara rasional dan tidak merugikan negara. Oleh karena itu, melalui pemetaan sumber daya manusia (SDM) diharapkan para peneliti atau SDM ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memilih tempat bekerja sesuai dengan bidang kegiatan penelitiannya.