Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Kisah Robert Ward, Pencari Meteor: Diculik dan Dituduh Mata-mata

Robert Ward, ilmuwan astronomi amatir, menemukan bongkahan meteor yang jatuh di langit Michigan, Amerika Serikat, Selasa pekan lalu.

24 Januari 2018 | 11.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Robert Ward, sedang menunjukkan pecahan batu meteorit yang meledak di langit Michigan, Amerika Serikat, dua pekan lalu. (azcentral.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Michigan - Robert Ward, ilmuwan astronomi amatir, menemukan bongkahan meteor yang jatuh di langit Michigan, Amerika Serikat, Selasa pekan lalu. Dia menemukannya dua hari setelah kejadian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dua hari lalu, benda ini berada jauh dari bumi. Sekarang saya menggenggamnya. Rasa bahagia saya tidak terkira," kata dia, seperti dilansir laman Newsweek, Jumat, 19 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ward dikenal sebagai pemburu meteor. Dia, bahkan, pernah beberapa kali ditangkap di negara-negara Timur Tengah karena diduga menjadi mata-mata. Selain itu, dia juga hampir diculik Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia (FARC), tentara rakyat Kolombia. Dia berencana masih akan mencari pecahan lain, pekan depan.

Dalam mencari bongkahan tersebut, Ward dan tim menggunakan basis seismik. Selain itu, mereka juga mewawancarai saksi di sekitar lokasi jatuhnya meteor. "Data kami cukup lengkap," kata Ward.

Ward dan tim pun harus mencarinya di tanah bersalju selama 15 menit. Dan akhirnya, mereka mendapatkan bongkahan meteorit yang dicarinya. Mulanya dia ragu akan batu hitam tersebut. Tapi, setelah diamati lebih lanjut, memang batu tersebut adalah meteorit.

Pecahan batu meteor yang meledak di langit Michigan, Amerika Serikat, dua pekan lalu. (AP Photo)

Sebelumnya, meteor berdiameter dua meter jatuh di Oberlin College di Ohio, Amerika Serikat, 20.08 waktu setempat, Selasa, 16 Januari 2018. Pejabat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengkonfirmasi bahwa kamera meteor NASA merekam kejadian tersebut. Gambar itu menunjukkan bola putih mungil melintas sampai kilatan cahaya terang terlihat.

Pada waktu yang sama, survei geologi Amerika Serikat melaporkan sebuah Meteorit M 2.0 jatuh di lokasi sekitar 5 mil sebelah barat New Haven, Connecticut, Amerika Serikat. Pimpinan kantor lingkungan meterorid NASA Bill Cooke di Alabama merasa terkejut mendengarnya. "Ini pasti sebuah meteorid," kata Cooke, seperti dilansir laman Detroit News pada Selasa, 16 Januari 2018.

Pecahan meteorit yang meledak di langit Michigan, Amerika Serikat, dua pekan lalu, ditemukan. (AP Photo)

Kejadian tersebut adalah peristiwa besar yang secara astronomis merupakan pemandangan langka bagi Michigan. Hal itu sontak ramai dibicarakan di media sosial yang mengaitkannya dengan UFO. Cooke memperkirakan meteorid yang jatuh itu berdiameter sekitar satu atau dua meter, dengan berat lebih dari satu ton dan menempuh jarak hingga 40 ribu sampai 50 ribu mil (60-85 ribu kilometer) ke bumi.

"Di Michigan mereka jarang melihat kejadian itu," kata Cooke. Beda dengan di tempat lain di planet ini. "Mungkin terjadi beberapa kali di setiap bulannya."

Benda yang menyala di langit terlihat di negara bagian Michigan, AS. abcnews.com

Simak artikel menarik lainnya tentang sepak terjang Robert Ward mencari meteor hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NEWSWEEK | DETROIT NEWS | AMERICAN METEOR SOCIETY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus