Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Klarap atau cicak terbang, kerap diperdagangkan melalui toko online karena dipercaya sebagai jamu yang menyembuhkan penyakit. Penyakit yang disebut-sebut bisa disembuhkan dengan jamu klarap adalah asma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepintas, klarap atau draco mirip bunglon dan biasa ditemukan di antara pepohonan di pekarangan tapi sudah jarang ditemukan. Namun keduanya berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perbedaan Klarap dan Bunglon:
1.Beda habitat
Klarap mendiami hutan tropis, dan hampir tidak pernah ditemukan di dasar hutan. Kadal ini hewan endemik Asia Tenggara, Filipina, Kalimantan, dan bagian selatan India.
Sedangkan bunglon hidup di daratan Afrika sub-Sahara dan di pulau Madagaskar, meskipun beberapa spesies hidup di Afrika utara, Eropa selatan (seperti Portugal, Spanyol, Italia, Yunani), Timur Tengah, India selatan, Sri Lanka, dan beberapa pulau kecil di barat Samudera Hindia.
2.Beda klasifikasi.
Meski sama-sama memiliki ordo squamata, ordo terbesar di dunia reptil yang mencakup hewan seperti kadal dan ular. Namun klarap adalah family Agamidae, sedangkan bunglon Chamaeleonidae.
Mengutip dari everythingreptiles.com, kadal draco adalah spesies kadal bertubuh datar dengan ekstensi lateral seperti sayap yang memungkinkannya meluncur dari satu pohon ke pohon lainnya.
Klarap berwarna coklat berbintik-bintik yang berfungsi sebagai kamuflase terhadap kulit pohon. Tetapi ada variasi merah, biru, dan kuning ada di beberapa spesies draco tapi tak bisa mimikri seperti bunglon.
Tubuhnya yang rata dan tulang rusuk yang memanjang menarik dan memanjang saat meluncur. Selaput yang menahan tulang rusuk di tempatnya membentang dari belakang kaki depan ke kaki belakang.
3. Klarap terancam punah atau dilindungi.
DANAR TRIVASYA FIKR