KOMPUTER berbicara atau menyanyi kini bukan khayalan lagi. Digital Equipment Corporation (DEC), perusahaan komputer terbesar kedua di Amerika Serikat, telah memasarkan "DECtalk", alat yang mengubah output komputer dari bentuk visual ke bentuk audio. Dengan harga US$ 6.000, alat berukuran 45 cm X 10 cm X 30 cm itu dipamerkan di Golden Ball Room, Hotel Hilton, Jakarta, pekan lalu. Teknologi ini sebetulnya lahir pada 1970-an. Namun, DEC kini membuatnya lebih praktis. "DECtalk menyimpan suara dalam bentuk suku kata, sehingga ia mampu membaca segala kombinasi huruf," kata Drs. Thomas Subijanto, direktur PT Astra Graphia, sponsor pameran tersebut. Ini berbeda dengan teknik konvensional, yang menyimpan suara dalam bentuk kata. Pada teknik konvensional, komputer mencocokkan input yang diterima dengan memori kata yang dimilikinya. Bila ditemukan yang cocok, rekaman bunyi kata tersebut diputar, dan komputer pun "berbicara". Kelemahannya, komputer itu akan "bisu" bila menemukan kata atau nama asing. Pada DECtalk, suku katalah yang dimasukkan ke dalam memori. Akibatnya, susunan huruf yang bagaimana pun tidak membingungkan komputer tersebut. Soalnya, suku kata yang maksimum empat huruf itu terbatas jumlahnya. Untuk mengatasi berbagai pengaruh, DECtalk memberikan kemungkinan sepuluh macam faktor, antara lain pilihan suara (pria, wanita, anak-anak), kecepatan (120-350 kata per menit), dan tenggang waktu antara dua kalimat. Walau demikian, masih ada kesulitan membuat program dalam bahasa Indonesia. Untuk mengucapkan "selamat datang", misalnya, komputer harus menghasilkan huruf "salamud datunk". Karena itu, Astra Graphia mendekati Jurusan Informatika ITB, untuk meminta bantuan membuat program bahasa Indonesia. DECtalk juga bisa dihubungkan dengan jaringan telepon. Tapi belum semua telepon menggunakan sistem touch tone, yang memungkinkan seseorang berdialog dengan komputer DECtalk. Di AS, menurut Subijanto, "Seorang nasabah bank dapat mengetahui saldo simpanannya di bank melalui telepon umum setiap saat." Namun, banyak manfaat yang bisa ditarik dari DECtalk. Misalnya, membantu orang buta menggunakan komputer. Atau sebagai alat bantu dalam belajar berbahasa Inggris secara benar. Maklum, DECtalk memberikan jaminan bahwa alat yang berkapasitas 256 kilobyte ini mampu melafalkan 20.000 kata dengan tepat. Penggunaan DECtalk sendiri sangat mudah. Cukup dengan mencabut kabel yang menghubungkan komputer dengan printer, dan memimdahkannya menjadi hubungan komputer-DECtalk. Bila alat ini dinyalakan, akan terdengar suara, dalam bahasa Inggris, yang menyatakan bahwa alat tersebut siap dipakai. Jika ada kesalahan, suara itu akan memberitahukan letak kesalahan tersebut. Jadi, secara sederhana, alat ini sebenarnya hanya menggantikan fungsi printer dari menghasilkan tulisan menjadi menghasilkan suara. Mutu suara yang dihasilkan, sudah tentu, tidak akan sama dengan suara manusia. Banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain kecepatan mengucapkan, tinggi rendahnya nada, dan kehalusan. Karena itu, DECtalk dilengkapi sepuluh kemungkinan yang menyangkut beberapa faktor tersebut. Tetapi, banyaknya kemungkinan pengaturan ini juga memungkimkan seorang programmer menyusun kata sedemikian rupa, sehingga DECtalk mengeluarkannya dalam bentuk nyanyian. Pada pameran empat hari lalu, misalnya, teknisi Astra Graphi berhasil membuat DECtalk menyanyikan lagu pengiring film boneka "Si Unyil".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini