Labrador Pengendus CD Bajakan

Mereka menjadi tamu istimewa bagi Malaysia. Pelayanannya serba khusus: menu makanan khusus, plus menginap di hotel bintang lima. Sejak mendarat di Pelabuhan Udara Sepang, 13 Maret lalu, Lucky dan Flo, nama tamu itu, juga dikawal khusus.

Lucky dan Flo berasal dari Irlandia Utara. Mereka mempunyai misi utama: menelusuri keberadaan CD atau DVD bajakan. Lucky dan Flo yang dimanjakan itu ternyata dua anjing betina. Mereka jenis Labrador Retriever yang dilatih khusus mengendus CD dan DVD bajakan.

Biasanya anjing pelacak dipakai untuk membongkar kejahatan yang berhubungan dengan heroin atau narkotik. Belum ada anjing lain di dunia yang dilatih seperti Lucky dan Flo. Malaysia meminjam dua anjing hitam berusia tiga tahun itu dari Asosiasi Produsen Film Amerika (MPAA).

MPAA merupakan perwakilan enam produsen film besar Hollywood. Keenam produsen sudah merasa sangat dirugikan oleh aksi pembajak. MPAA mengalami kerugian US$ 6,1 miliar.

Tak mau tekor lebih banyak, MPAA menyiapkan operasi memberantas pembajakan. Namanya operasi Double Trouble. Lucky dan Flo sebagai ujung tombaknya. Mereka dilatih selama delapan bulan pada 2005 dengan dana US$ 17 ribu (sekitar Rp 155 juta).

Lucky dan Flo diuji kemampuannya pertama kali di Bandara Stansted di Inggris, Juni 2006. Hasilnya, mereka bisa memandu polisi menemukan CD dan VCD yang tersembunyi. ”Kedua anjing ini memiliki penciuman hebat yang bisa membantu memerangi pembajakan cakram optik,” kata Dan Glickman, Chairman MPAA.

Labrador Retriever merupakan anjing yang mudah jinak. Dia mempunyai kesenangan menangkap benda dan mengembalikannya ke si empunya dalam seketika. Anjing ini juga menyukai renang dan bisa berlari sangat cepat. Dia juga mempunyai penciuman yang tajam. Alat indra ini bisa dilatih menurut kebutuhan. Labrador bisa menjadi anjing pelacak penjahat, obat terlarang, hingga CD dan DVD.

Lucky dan Flo menjadi pelacak CD dan DVD dengan mengendus polikarbonat dan bahan kimia yang ada di CD, akrilik. Sebenarnya bahan pembuat kepingan CD/DVD asli dan bajakan sama. Tapi Lucky dan Flo punya kemampuan melacak CD/DVD bajakan, yang cenderung disimpan di tempat tersembunyi.

Lucky dan Flo mulai beraksi di wilayah Asia-Pasifik seperti Singapura, Hong Kong, dan Dubai. Kini Lucky dan Flo sedang mengobrak-abrik pembajak di Malaysia. Pembajakan di negeri jiran ini tumbuh sangat subur. Tahun lalu pemerintah Malaysia menyita 5 juta keping CD/DVD bajakan yang setara dengan Rp 132 miliar. ”Anjing kini menjadi senjata andalan memerangi pembajakan,” ujar Datuk Shafie Apdal, Menteri Perdagangan Domestik, seperti dikutip NST.

Sebagai ujian pertama, Lucky dan Flo dites di area kargo Malaysia Airlines di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Mereka sukses menemukan CD tersembunyi dalam kontainer. Keduanya menunjukkan kelihaiannya lagi di pusat perdagangan Holiday Plaza, Johor. Mereka menemukan paling tidak 150 ribu CD/DVD bajakan siap edar di tempat tersembunyi.

Kinerja kedua anjing ini membuat Malaysia memperpanjang masa pinjamannya. Semula anjing ini hanya bisa beraksi di Malaysia hingga 15 April. Tapi sukses anjing itu membuat pembajak gerah. Mereka dikabarkan akan memberikan hadiah bagi siapa saja yang bisa membunuh Lucky dan Flo.

MPAA belum punya rencana meminjamkan dua anjing itu ke Indonesia. Lagi pula, efektivitas kehadiran anjing itu diragukan, karena penjualan CD/DVD bajakan di Indonesia dilakukan terang-terangan. Asal aparat punya kemauan saja, untuk apa lagi anjing?

Yandi M.R.