Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Langka, Wanita Melahirkan Kembar Berselang 11 Minggu

Interval yang panjang antara kembar seperti ini jarang terjadi, bahkan tidak pernah terdengar.

29 Agustus 2019 | 09.11 WIB

Wanita melahirkan kembar berselang 11 minggu. Kredit:  /Facebook
material-symbols:fullscreenPerbesar
Wanita melahirkan kembar berselang 11 minggu. Kredit: /Facebook

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Lilliya Konovalova hamil kembar, dia tidak berharap melahirkan dua kali. Tetapi wanita berusia 29 tahun, yang tinggal di Kazakhstan Utara, ini dua kali berada di rumah sakit.

Dia harus tinggal pertama kali untuk melahirkan putrinya pada bulan Mei, dan sekali lagi awal bulan ini, untuk kelahiran putranya. "Anak saya tidak terburu-buru untuk keluar ke dunia," kata Konovalova, seperti dilansir Daily Mail.

Si kembar lahir terpisah 11 minggu. Interval yang panjang antara kembar seperti ini jarang terjadi, bahkan tidak pernah terdengar. Rekor dunia kembar yang lahir berselang 87 hari tercipta pada 2012.

Bukan hanya ulang tahun terpisah yang membedakan kedua kembar ini, faktanya masing-masing dari mereka mengandung dalam rahim yang terpisah. Hal itu terjadi karena Konovalova memiliki kondisi yang disebut uterus didelphys, yang pada dasarnya berarti ia memiliki rahim ganda.

Uterus didelphys adalah hal yang umum, satu dari 2.000 wanita memilikinya. Kondisi ini terjadi pada awal perkembangan, ketika dua tabung yang dimiliki oleh semua janin perempuan, yang biasanya berfusi menjadi satu rahim, malah berkembang menjadi dua rahim yang terpisah.

Tetapi kemungkinan kehamilan seperti yang dimiliki Konovalova, di mana setiap bayi berkembang di rahimnya sendiri, sangat kecil, hanya satu dari 50 juta, Scientific American melaporkan.

Kehamilan serupa telah didokumentasikan. Pada 2009, seorang wanita di Michigan dengan uterus didelphys melahirkan dua bayi perempuan, satu dari setiap sisi. Pada 2014, seorang wanita di Inggris dengan kondisi yang sama melahirkan kembar tiga, dua di antaranya berbagi kandungan, dan satu di antaranya memiliki rahim sendiri.

Tetapi, tidak satu pun dari kasus yang terdokumentasi ini adalah bayi-bayi yang lahir pada kesempatan terpisah. Itu berarti kehamilan Konovalova jarang terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sesekali, setelah melahirkan satu kembar, kontraksi seorang wanita akan mereda. Kadang-kadang, ketika kembar pertama yang dilahirkan sangat prematur, dokter akan membiarkan janin kedua lahir di rahim ibu sampai lebih dekat dengan waktu normalnya, The Washington Post melaporkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Itulah yang terjadi pada Konovalova. Ketika putrinya, Liya, lahir, Konovalova baru berusia 25 minggu dalam kehamilannya - hampir melewati ambang batas di mana seorang bayi dapat bertahan hidup di luar ibunya.

Pada saat putranya Maxim lahir, dia sudah jauh lebih lama untuk berkembang di dalam rahim. Konovalova dan bayi kembar keduanya sehat, dan bersiap-siap meninggalkan rumah sakit sebagai sebuah keluarga.

LIVE SCIENCE | DAILY MAIL | SCIENCE ALERT

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus