Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

LIPI Beberkan 7 Jenis Lobster di Indonesia, Termahal Rp 1,5 Juta per Kilogram

Sebanyak tujuh jenis lobster atau udang karang hidup di perairan dangkal kurang dari 200 meter di wilayah Indonesia.

1 Desember 2020 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tujuh jenis lobster atau udang karang hidup di perairan dangkal kurang dari 200 meter di wilayah Indonesia. Menyukai kisaran suhu 20-30 derajat Celcsus, ketujuh jenis itu adalah lobster pasir, lobster batu hitam, lobster batu, lobster Pakistan, lobster Mutiara, lobster bambu, dan lobster batik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rianta Pratiwi dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkannya dalam acara Sapa Media bertema ‘Memahami Potensi Lobster dari Perspektif Kelautan dan Sosial’ yang digelar virtual, Senin 30 November 2020. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rianta menjelaskan lobster biasanya berada di daerah terumbu karang, bersembunyi di dalam lubang atau dibalik batu-batu karang yang airnya dangkal di daerah tropis ataupun semi tropis. “Tapi lobster mutiara dan pasir menjadi lobster yang paling potensial untuk dikembangkan melalui sistem budidaya perikanan yang ada di Indonesia,” ujar dia.

Berikut detail infomasi mengenai jenis-jenis lobster di Indonesia:

1. Lobster pasir (Panulirus homarus)

Lobster ini ditemukan oleh Latreille pada 1804 yang juga memiliki sebutan lobster Hijau atau lobster bambu hijau. Lobster ini memiliki antena bagian sisi karapas—angkang keras yang melindungi organ dalam pada tubuh crustacea—berwarna merah jambu.

Warna dasar dari lobster dewasa atau yang lebih besar adalah hijau muda dan kebiruan. Sedangkan, lobster muda berwarna dasar kebiruan atau keunguan. Berukuran panjang maks 40 cm, lobster ini memiliki kaki berwarna biru bergaris putih.

2. Lobster batu hitam (Panulirus longipes)

Lobster batu hitam atau juga disebut sebagai udang bunga atau raja udang ini ditemukan pada 1868 oleh A. Milne Edwards, 1868). Warna dasarnya bervariasi mulai dari biru, hitam, hijau muda, hijau kecoklatan sampai hijau tua.

Lobster jantan lebih gelap dari betina. Bagian abdomen dan kaki jalan dengan bintik-bintik warna putih. Lobster ini berukuran maksimum 35 cm panjang tubuh.

Ilustrasi lobster. Pixabay

3. Lobster batu (Panulirus penicillatus)

Panulirus penicillatus ditemukan oleh Olivier pada 1791. Lobster yang juga disebut udang jaka, udang batu atau lobster bambu bintik ini mempunyai warna dasar hijau muda sampai hijau kecoklatan. Kaki jalan dengan garis berwarna putih dan warna pucat memanjang setiap ruas kaki.

4. Lobster Pakistan (Panulirus polyphagus)

Panulirus polyphagus atau lobster Pakistan ini ditemukan pada 1793 oleh Herbst. Biasanya juga disebut udang rarak, lobster ini memiliki karapas membulat dan berduri, serta tidak mempunyai rostrum.

Tubuh berwarna hijau muda, duri karapas memiliki ujung berwarna kuning kecoklatan; antennule bergaris putih kekuningan dan hijau pucat. Panjang tubuh maksimum dari lobster jenis ini mencapai 40 cm.

5. Lobster mutiara (Panulirus ornatus)

Ditemukan oleh Fabricius pada 1798, lobster ini juga dijuluki udang ketangan, udang cemara atau lobster mutiara memiliki duri-duri besar di bagian karapas yang berjumlah 4 buah. Abdomen-nya bergaris tebal berwarna hitam di bagian tengah dengan bercak kekuningan yang agak besar.

Flagellum antenulla dan kaki jalan berwarna kuning muda dan hitam serta bercak-bercak putih. Berukuran tubuh maksimal 60 cm dan berat bisa mencapai 6 kg. “Ini salah satu yang termahal sebelumnya harganya Rp 900 ribu per kilogram, sekarang Rp 1,5 juta per kilogram,” tutur Rianta yang juga pakar crustacea itu.

Ilustrasi lobster. Pixabay

6. Lobster bambu (Panulirus versicolor)

Lobster bambu ini menjadi salah satu yang termahal. Menurut Rianta, harga sebelumnya sekitar Rp 750 ribu per kilogram, tapi sekarang bisa mencapai antara Rp 250 ribu hingga Rp 1,2 juta per kilogram.

Lobster yang juga dijuluki udang pantung, udang bireng atau lobster hijau pasir ini ditemukan oleh Linnaeus pada 1758. Warna dasarnya hijau dan kecoklatan, ekor berbentuk kipas yang fleksibel. Ukuran tubuh maksimum 31 cm.

7. Lobster batik (Panulirus femoristriga)

Lobster jenis ini ditemukan oleh Von Martens pada 1872. Informasi mengenai jenis lobster ini masih sangat sedikiti. Tidak melimpah di daerah manapun, dan tingkat eksploitasi rendah dan hanya untuk konsumsi lokal. Ukuran tubuh maksimum 25 cm. Harganya sebelumnya Rp 800 ribu per kilogram, dan sekarang Rp 900 ribu per kilogram.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus