Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Lukisan Gua Tertua Ada di Sulawesi

Inilah adegan rumit narasi visual terinci pertama dalam catatan seni gua prasejarah.

16 Desember 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para arkeolog menemukan lukisan gua tertua yang pernah ada di dunia di Pulau Sulawesi, Indonesia. Ditaksir usianya kurang-lebih 44 ribu tahun. Lukisan ini merepresentasikan catatan bergambar tertua dari cerita dan karya seni figuratif paling awal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilaporkan dalam jurnal Nature, tim arkeolog Australia, yang dipimpin para ilmuwan dari Universitas Griffith, menemukan panel seni cadas selebar 4,5 meter. Dalam lukisan monokromal itu tampak sosok mirip manusia sedang berburu enam hewan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adegan rumit yang ditemukan di gua batu kapur bernama Leang Bulu Sipong 4 itu merupakan narasi visual terinci atau cerita pertama yang diidentifikasi pada periode awal dalam catatan seni gua prasejarah di seluruh dunia.

Sebelumnya, adegan interaksi antara manusia dan hewan yang pernah "terekam" terdapat di Upper Palaeolithic Eropa (21.000-14.000 tahun silam), seperti komposisi terkenal di Lascaux, Prancis.

Hal yang menarik dari seni Gua Leang Bulu adalah terdapat penggambaran makhluk abstrak yang menggabungkan tubuh manusia dan hewan. Penggambaran tersebut dikenal sebagai therianthrope.

Visualisasi therianthrope menunjukkan bahwa seni gua di Indonesia sudah melibatkan pemikiran seperti agama-kemampuan untuk memahami entitas supernatural-jauh sebelum manusia pertama kali membuat seni di Eropa.

Fakta-fakta ini setidaknya beberapa ribu tahun lebih tua daripada patung manusia berkepala singa dari Aurignacian Germany. "Manusia Singa" berusia 40 ribu tahun itu hingga kini diyakini sebagai penggambaran therianthrope tertua yang pernah dikenal dunia.

Para peneliti mengatakan temuan ini memberi secercah harapan ihwal asal-usul kognisi manusia modern. Lukisan di dalam gua batu kapur Leang Bulu Sipong 4 ini ditemukan pada 2017.

Seni gua muncul pada zaman Pleistosen Akhir oleh manusia purba dan pra-penanggalan seni gua hewan manusia di Eropa, sekitar 23 ribu tahun silam. Maxime Aubert dan Adam Brumm menggunakan analisis seri uranium (U) untuk menentukan usia lukisan tersebut.

"Gambar-gambar dari therianthrope di Leang Bulu Sipong 4 juga dapat mewakili bukti paling awal bagi kemampuan kita untuk memahami hal-hal yang tidak ada di dunia nyata, sebuah konsep dasar yang menopang agama modern," ucap Brumm.

Temuan ini juga menunjukkan sosok manusia yang aneh sedang berburu enam hewan-dua babi dan empat kerbau kerdil yang dikenal sebagai anoa. Setidaknya delapan manusia, beberapa dengan paruh dan ekor, muncul dalam karya seni merah cerah sangat terawat ini.

Penanggalan uranium dari panel seni cadas seluas 4,5 meter ini mengungkapkan usianya. Para arkeolog mengatakan hal itu membantu memahami perkembangan pemikiran manusia yang kompleks.

"Lukisan gua di Leang Bulu Sipong 4 menunjukkan bahwa tak ada evolusi bertahap seni Paleolitik dari sederhana ke kompleks sekitar 35 ribu tahun lalu. Setidaknya bukan di Asia Tenggara," ucap Aubert.

Profesor di Universitas Griffith ini menambahkan bahwa semua komponen utama dari budaya artistik yang sangat maju hadir di Sulawesi 44 ribu tahun yang lalu. "Termasuk seni figuratif, adegan, dan therianthrope," katanya.

Makhluk janggal antropomorfik dalam karya seni dianggap sebagai contoh pertama Homo sapiens. Melalui karya seni, tersirat pemikiran abstrak dan imajinasi. Pemburu digambarkan sebagai manusia, tapi keberadaan therianthrope dalam seni bisa menjadi bukti tertua yang diketahui dari keterampilan manusia untuk membayangkan hal-hal gaib.

Contoh ilustrasi interaksi manusia dan hewan sebelumnya berusia sekitar 21 ribu tahun di Eropa. Seni gua di Sulawesi memiliki potensi untuk menulis ulang pemahaman kita perihal kecerdasan manusia.

Para peneliti percaya bahwa gambar manusia dan hewan itu dilukis pada satu waktu atau pada saat bersamaan. Sebab, lukisan itu memiliki gaya artistik yang sama, menggunakan teknik yang sama, pigmen merah gelap yang serupa, dan pelapukan yang juga persis sama. M. Khory | DAILY MAIL | GRAPHIC NEWS | FIRMAN ATMAKUSUMA


Lukisan Gua Tertua Ada di Sulawesi

 
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus