Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Luncuran Wedhus Gembel Gunung Merapi Sudah Mencapai 2 Kilometer

Luncuran awan panas alias wedhus gembel Gunung Merapi kian sering terjadi.

8 Februari 2019 | 08.39 WIB

Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Januari 2019. ANTARA
Perbesar
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari wilayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu, 12 Januari 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Sleman - Luncuran awan panas alias wedhus gembel Gunung Merapi kian sering terjadi. Pada Kamis, 7 Februari 2019, pukul 18.28 WIB, terjadi luncuran awan panas sejauh 2 kilometer ke arah Kali Gendol atau arah tenggara. Tercatat gempa amplitudo sebanyak 70 kali dengan durasi 215 detik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meskipun awan panas sudah sejauh itu, status gunung api itu masih pada level II atau waspada. Tidak boleh ada aktivitas masyarakat di radius 3 kilometer dari puncak kecuali aktivitas mitigasi bencana. "Sempat terjadi hujan abu ringan arah timur laut yang masuk wilayah Boyolali Jawa Tengah," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, Jumat, 8 Februari 2019.

Sebelumnya, luncuran wedhus gembel juga sering terjadi dengan jarak di bawah 2 kilometer. Antara pukul 00.00-06.00 WIB terekam 17 kali gempa guguran dengan durasi 15-93 detik. Selain itu, teramati 3 kali guguran lava ke arah Kali Gendol dengan jarak luncur 650-900 meter dan durasi 66-93 detik. Pada 06.00-12.00 WIB jumlah guguran 49 kali dengan durasi 13-97 detik.

Dari kamera CCTV teramati 1 kali guguran ke arah Kali Gendol dengan jarak luncur 550 meter. Pada 12.00-18.00 WIB berdasarkan data seismik, jumlah guguran 32 kali dengan durasi 12-157 detik. Pada periode 18.00-24.00 WIB, jumlah guguran 38 kali dengan durasi 14 sampai 96 detik. Guguran lava pijar teramati 11 kali, jarak luncur 150-950 meter ke arah tenggara, durasi 16-97 detik.

"Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi maka akan segera ditinjau kembali," kata Kholik, petugas di ruang monitoring BPPTKG.

BPPTKG tetap merekomendasikan tidak boleh ada pendakian Gunung Merap kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Para penduduk yang berada di Kawasan Rawan Bencana III supaya meningkatkan kewaspadaan.

Simak kabar terbaru seputar luncuran wedhus gembel Gunung Merapi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus