Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mahasiswa ITB Olah Bonggol Jagung jadi Camilan Pasien Diabetes

Camilan bikinan tim mahasiswa ITB ini menyabet juara dua Kategori Kewirausahaan di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2020.

26 Januari 2021 | 11.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) mengolah bonggol jagung menjadi kue kering atau cookies sebagai camilan bagi pasien diabetes mellitus. Berserat tinggi serta diklaim rendah gula sehingga aman dikonsumsi, olahan itu meraih juara di ajang lomba kreativitas mahasiswa nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kue itu dinamakan Mais de' Kolf yang dalam Bahasa Belanda artinya bonggol jagung. Kue ini mengantar tim pembuatnya meraih juara dua Kategori Kewirausahaan di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2020. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembuatnya yaitu Nasya Aulia, Angga Dwi Cahya, Kayla Asri M., dan Arnoldus Janssen Bevan P. merupakan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri ITB angkatan 2018-2019. “Idenya karena jarang melihat camilan rendah kalori yang ada di pasaran,” kata Nasya, Minggu 24 Januari 2021.

Mereka memilih bonggol jagung sebagai bahan utama karena beberapa alasan. Merujuk data-data dan hasil penelitian, ketersediaan bonggol jagung tergolong melimpah hingga 10,15 juta ton di Indonesia pada 2018.

Seratnya pun termasuk tinggi dengan kandungan seperti lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Bonggol jagung itu mereka olah menjadi tepung untuk dibuat kue kering. Campuran bahan lain seperti kacang, margarine, dan gula dari tanaman stevia.

Sekeping kue ditakar seberat 9 gram dengan kandungan 33 kalori. Sebungkusnya berisi empat keping. Untuk mengukur kandungan gizinya, tim memanfaatkan penganalisis resep makanan di laman happyforks.

Tim mahasiswa Fakultas Teknologi Industri ITB angkatan 2018-2019 yang mengolah bonggol jagung jadi kue kering atau camilan bagi pasien diabetes melitus. Kue olahan itu memenangi juara 2 dalam Kategori Kewirausahaan di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2020. (Dok.ITB)

Menurut Nasya, data kandungan gizi di laman itu bersumber dari Kementerian Pertanian Amerika Serikat. “Di platform ini, kami hanya perlu memasukkan seluruh bahan dan takaran yang dibutuhkan untuk membuat 100 keping cookies,” ujarnya. Kemudian muncul berat dalam ukuran gram dan besaran kalori per keping kue itu.

Hasil akhirnya adalah Mais de' Kolf untuk pasien diabetes karya tim mahasiswa Teknologi Industri ITB tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus