Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Malam ini Supermoon, Bulan Purnama Akan Membesar dan Lebih Terang

Purnama Supermoon sudah terhitung terjadi pada 21 Januari 2019 mulai pukul 12.16 WIB

21 Januari 2019 | 05.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bulan purnama supermoon terbit di atas pegunungan Los Andes di Santiago, Chili, 30 Januari 2018. REUTERS/Pablo Sanhueza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Fenomena Supermoon kembali hadir di langit Indonesia. Senin malam ini , 21 Januari 2019, bulan purnama akan sedikit membesar dan terlihat lebih terang jika langit cerah. "Kecerlangannya 15 persen lebih dari purnama biasa," kata peneliti Astronomi dan Astrofisika BMKG Rukman Nugraha.

Baca: Supermoon 21 Januari, Air Pasang Laut akan Lebih Tinggi
Baca: Super Blood Moon Januari 2019 Langka, Ini Kata Ahli NASA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, piringan bulan juga akan lebih besar terlihat dari bumi. Pembesarannya, kata Rukman, sekitar tujuh persen. Penyebabnya karena saat itu bulan sedang dalam jarak terdekatnya dengan bumi atau disebut perigee di dunia astronomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Rukman, purnama Supermoon sudah terhitung terjadi pada 21 Januari 2019 mulai pukul 12.16 WIB. Kemudian tepat 12 jam 43 menit sesudahnya atau pada 22 Januari 2019 pukul 02.59 WIB, bulan akan berada pada jarak terdekatnya yaitu 357.342 kilometer dengan bumi.

Wilayah Indonesia kata Rukman, hanya kebagian Supermoon. Sementara di tempat lain seperti wilayah Eropa, Afrika, Amerika, dan sebagian kecil Asia bagian Timur Laut, terjadi gerhana bulan dalam kondisi jarak terdekat dengan bumi. Fenomena itu disebut Super Blood Moon. "Saat puncak gerhana warna bulan menjadi kemerahan," kata Rukman, Ahad, 20 Januari 2019.

Penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan Bandung Avivah Yamani mengatakan, beberapa berita di media massa mencampur adukkan Supermoon dan Super Blood Moon. Padahal kedua fenomena yang sama muncul pada 21 Januari itu berbeda jenis dan wilayah kejadiannya di belahan bumi.

Soal pembesaran bulan saat Supermoon di wilayah Indonesia, kata Avivah, bagi pengamat bulan yang rutin kenampakan piringan bulan akan tampak sedikit lebih besar. Angkanya berkisar 6-7 persen. "Tapi agak susah dikenali kecuali dibandingkan dari foto saat bulan di titik terjauh dan titik terdekat," ujarnya.

Erwin Prima

Erwin Prima

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus