Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Porang kian populer, sebab memiliki daya jual yang tinggi di pasaran. Bagi yang ingin melakukan budidaya tanaman tumpang sari ini jangan sampai salah tanam, sebab ada beberapa tanaman sejenis yang mirip dengan porang, namun bisa dibedakan dari penampakan luarnya atau morfologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis tanaman yang sejenis dengan porang akan dijelaskan menurut publikasi dari pangan.litbang.pertanian.go.id seperti tanaman suweg (A. campanulatus), iles-iles putih (Amorphophallus spp), walur (A. variabilis) namun bila dicermati terdapat beberapa ciri morfologi yang membedakannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pebedaaan bisa dilihat sebagai pembanding tanaman porang pada bagian daunnya lebar dengan bentuk ujung daun runcing, dan berwarna hijau muda, pada bagian batangnya memiliki warna kombinasi putih dan hijau di permukaan batang, juga permukaan kulit batang halus.
Pada bagian umbi porang tidak terdapat bintil, umbi berserat halus dan warnanya kekuningan, selain itu bentuk antar batang porang menunjukkan setiap pertemuan cabang dan ketiak daun terdapat bubil atau katak. Bubil sendiri merupakan tumbuh bintil berbentuk bulat simetris, berdiameter 10- 45 mm, dan dari proses konsumsi, umbi pada porang tidak boleh dimakan langsung, harus melalui berbagai proses pengolahan.
Tanaman sejenis porang yang akan dibahas yakni, Iles-iles putih. Tanaman dengan nama latin Amorphophallus spp ini pada bagian daunnya berbentuk daun kecil dengan ujung daun yang runcing dan berwarna hijau tua, sedangkan untuk bagian batangnya iles-iles putih memiliki ciri permukaan batang berwarna keunguan dipenuhi dengan bercak putih dan struktur permukaan batang yang halus.
Bagian hasil umbinya punya serat halus berwarna putih laiknya buah bengkoang, namun pada permukaan umbinya menyeluruh terdapat bintil-bintil. Ciri lainnya yang bisa dijelaskan pada tanaman iles-iles putih, pertumbuhan antar cabang dan ketiak daun tidak dapat ditemukannya bubil atau katak.
Walur dengan nama latin Amorphophallus variabilis, tanman sejenis porang selanjutnya yang akan dibahas morfologinya, dari penampakan daun sejenis walur memiliki bentuk daun yang runcing berukuran kecil dan warna daunnya hijau. Pada bagian batang terdapat duri semu dan totol-totol hijau dan putih.
Umbinya walar memiliki penampakan permukaannya tersebar bintil bertekstur kasar pada saat masih jadi tunas muda, bagian dalam umbi berwarna putih dan memiliki serat, ciri lainnya pada setiap persimpangan batang dan daun ketiak tidak bisa dijumpai bubil.
Jenis tanaman terakhir yang mirip dengan porang yakni suweg. Tanaman dengan nama latin Amorphallus campanulatus dapat dijelaskan ialah umbi jenis tanaman walar dapat langsung dimasak. Pada bagian batangnya setiap persimpangan antara batang dan letiak daun tidak terdapat bubil.
Daun pada jenis tanaman suweg berukuran kecil dengan ujung daun yang runcing serta warna hijau, pada bagian batangnya berwarna belang-belang hijau dan putih disertai pemukaan yang mulai hampir serupa dengan porang itu sendiri. Umbi suweg pada pemukanaannya tersebar bintil dengan tekstur kasar dan warnanya putih.
Dari sekian banyak jenis tanaman porang yang merupakan family famili Araceae, marga Amorphophallus yang dominan yaitu tersebar di Indonesia. Pertama, Amorphophallus konjac Koch, (A. rivieri, Hydrosme rivieri var. konjac A. mairei). Kedua, Amorphophallus muelleri Blume, (A. oncophyllus Prain, A. burmanicus Hook). Ketiga, Amorphophallus paeoniifolius Nicolson, (A. campanalatus Decaiisme, A. gigantiflorus Hayata). Keempat, Amorphophallus variabilis Blume, ( Brachyspatha variabilis Schott).
TIKA AYU