Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GEMPA adalah bencana alam yang belum bisa diprediksi hingga sekarang. Karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyangkal informasi adanya gempa lebih hebat setelah lindu di Jawa Barat bagian selatan yang berkekuatan 7,3 skala Richter pada Rabu dua pekan lalu.
Para ahli hanya bisa menciptakan sistem peringatan dini dan memodifikasi struktur bangunan yang tahan atau elastis terhadap gerakan bumi untuk menghindari kerusakan lebih besar. Itulah yang dilakukan sejumlah ahli teknik sipil dari Universitas Stanford dan Universitas Illinois, Amerika Serikat.
Pekan lalu mereka bersorak karena struktur desain bangunan yang mereka ciptakan bisa tahan terhadap guncangan setara dengan 7,3 skala Richter. Mereka menguji struktur baru yang diberi nama ”meja kocok” (table shake) di laboratorium Pusat Penelitian Gempa Bumi Hyogo di Miki City, Jepang.
Bangunan tiga lantai (55 meter) semipermanen seberat 100 ton hasil rancangan mereka tetap bertahan kendati gempa mengguncangnya begitu hebat. Kerangka bajanya tetap utuh setelah getaran akibat ”gempa buatan” itu dihentikan.
Prinsip utama meja kocok adalah fleksibilitas. Ahli-ahli dua universitas itu memancang kawat baja ke seluruh panel kerangka bangunan yang berfungsi sebagai urat gedung ketika terjadi getaran. Kawat-kawat ini—berpusat di sekring yang terpacak pada besi di fondasi utama—akan meng ulur sekaligus mengikat baja ketika bangunan bergoyang.
”Kunci desain ini adalah memanfaatkan getaran sebagai tenaga untuk menguatkan struktur kerangka gedung,” kata Profesor Greg Deierlein, ahli teknik sipil yang memimpin percobaan itu, seperti dikutip situs physorg.com. Pemanfaatan tenaga dilakukan dengan cara mengulur sekaligus menarik dan mengikat kerangka baja.
Majalah Popular Science menyebut temuan ini invensi paling sempurna di bidang struktur bangunan selama satu dekade terakhir untuk mengatasi kerusakan fisik akibat lindu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo