Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para ahli astronomi berhasil memetakan jagat raya hanya dalam satu gambar. Memanfaatkan foto-foto yang diambil oleh teleskop Hubble Space milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) selama 16 tahun, mereka membuat "peta jagat raya" paling komplet yang pernah dibuat manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kumpulan benda-benda langit itu, berupa mosaik terdiri atas 7.500 foto, menyajikan gambar menakjubkan dari alam semesta yang jaraknya hingga ribuan tahun cahaya dari bumi. Benda-benda langit itu antara lain 265 ribu galaksi berumur 13,3 miliar tahun atau sekitar 500 juta tahun setelah Big Bang terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cahaya yang dipancarkan galaksi terjauh hanya satu per sepuluh miliar dari cahaya yang bisa dilihat mata manusia. Sejarah evolusi jagat raya juga bisa dipelajari dari satu foto mosaik ini. Selain itu, peta jagat raya ini menunjukkan bagaimana galaksi berubah dari waktu ke waktu hingga ukurannya membesar.
Proyek ambisius inidisebut Hubble Legacy Field juga mengkombinasikan beberapa observasi oleh teleskop Hubble, termasuk eXtreme Deep Field (XDF), galaksi terjauh di alam semesta. Panjang gelombang cahaya ultraviolet hingga inframerah menjadi faktor kunci dalam menyatukan foto galaksi-galaksi tersebut.
"Kini kita memiliki gambaran jagat raya yang lebih luas dari yang pernah dibuat sebelumnya. Semua itu berkat foto-foto yang diambil oleh teleskop Hubble," ucap Garth Illingworth dari University of California, Santa Cruz, Amerika Serikat, pemimpin proyek ini, pada akhir pekan lalu.
Illingworth menambahkan, meski hanya berupa satu lembar foto peta, gambar ini mengandung sejarah lahirnya galaksi di alam semesta. "Mulai dari ‘anak-anak’ hingga membesar dengan ukuran penuh pada masa ‘dewasa’ seperti yang terlihat saat ini," kata Illingworth.
Para ahli astronomi diharapkan dapat memanfaatkan gambar mosaik ini untuk mempelajari alam semesta hingga NASA meluncurkan teleskop yang lebih canggih dari Hubble. "Mosaik ini bisa menjadi alat bantu untuk memahami jagat raya lebih komprehensif dalam beberapa tahun mendatang," ujar Illingworth.
Katherine Whitaker dari University of Connecticut, Amerika Serikat, mengatakan foto dengan resolusi tinggi ini dapat membuka wawasan yang lebih luas dalam memahami keberadaan galaksi di jagat raya. "Terkadang ada saja penemuan tak terduga yang menimbulkan dampak besar dalam memahami evolusi galaksi kita," ucapnya.
Galaksi adalah "pasar luar angkasa" seperti yang didefinisikan ahli astronomi Edwin Hubble satu abad silam. Berkat galaksi, ahli astronomi dapat melacak perkembangan jagat raya dengan meneliti kandungan bahan kimia. Pada akhirnya, semua itu berujung pada upaya untuk memahami sistem tata surya kita, Bima Sakti.
SCIENCEDAILY | NASA | HUBBLE | FIRMAN ATMAKUSUMA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo