Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ayam cemani atau disebut juga ayam kedu (Gallus gallus domesticus) termasuk deretan ayam dengan harga paling mahal. Warnanya yang unik nan eksotis membuat banyak orang yang menginginkannya. Ditambah lagi adanya isu-isu yang beredar akan keterkaitan dengan mitos mistis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari unpi-cianjur.ac.id, ciri ayam cemani cukup mencolok, ayam ini memiliki warna serba hitam. Mata, tulang, hati, dan daging ayam juga hitam. Hanya warna darah yang tetap merah, dan telur ayam seperti ayam kampung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di balik dagingnya yang hitam, ayam cemai memiliki kadar protein yang tinggi dan dengan kadar lemak dan kolesterol yang sangat rendah. Oleh karena itulah banyaknya peminat ayam cemani.
Dibandingkan ayam lainnya, ayam cemani bahkan memiliki kelebihan bertelur hingga mencapai 40 butir. Mengonsumsi daging ayam cemani pun terbukti dapat mempercepat proses penyembuhan penyakit. Oleh karena itulah banyak orang yang sering menyalahartikan khasiatnya dan mengaitkannya dengan mitos mistis.
Dilansir dari Antara, ayam cemani jantan dan betina dewasa yang seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam legam tersebut ditawarkan dengan harga antara Rp6 juta hingga Rp10 juta sepasang. Untuk anak ayamnya dijual Rp1 juta sepasang dan telur Rp100 ribu perbutir.
Bahkan telur ayam hitam ini telah diekspor ke sejumlah negara seperti Amerika, Philipina, dan Uni Emirat Arah. Harga per butir telur ayam cemani untuk ekspor dijual dengan harga Rp 250 ribu.
Selain kayanya manfaat yang dimiliki ayam cemani, keberadaannya yang tak banyak di dunia juga menjadi alasan penyebab mahalnya ayam ini. Walaupun tak diketahui pasti jumlah populasinya sekarang, namun berdasarkan info yang beredar tahun 2017, jumlah ayam ini disebut-sebut mencapai 3.500 ekor di dunia.
Berdasarkan hasil penelitian Ben Dorshorst dari Uppsala University di Swedia penyebab warna hitamnya ayam cemani dikarenakan mutasi genetik yang menyebabkan kondisi fibromelanosis atau hiperpigmentasi kulit.
Mutasi yang terjadi merupakan duplikasi yang terdiri dari lima gen, salah satu gen yang terdapat pada area duplikasi itu adalah endothelin3 (EDN3). Gen itu berperan dalam pembentukan protein penghasil melanosit. Mutasi gen itu menyebabkan protein berlebih pembentuk melanosit sejak ayam cemani masih berupa embrio. Oleh karena itulah, ayam ini mempunyai tubuh dan bahkan organ dalam berwarna hitam.
ANNISA FIRDAUSI
Baca: Ayam Lokal Tahan Banting
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.