Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Roket SpaceX Elon Musk Meledak Lagi, Puingnya Jatuh di Karibia

Roket Starship milik SpaceX kembali meledak di angkasa beberapa menit usai meluncur pada Kamis, 6 Maret 2025. Kegagalan kedua misi roket Elon Musk.

8 Maret 2025 | 04.00 WIB

Cahaya oranye melintasi langit dari serpihan roket SpaceX yang diluncurkan di Texas di Kepulauan Turks dan Caicos, 16 Januari 2025. Roket SpaceX Starship hancur di luar angkasa beberapa menit setelah diluncurkan dari Texas. Kontrol misi SpaceX kehilangan kontak dengan Starship yang membawa muatan uji pertama berupa satelit. Marcus Haworth@marcusahaworth/via REUTERS
Perbesar
Cahaya oranye melintasi langit dari serpihan roket SpaceX yang diluncurkan di Texas di Kepulauan Turks dan Caicos, 16 Januari 2025. Roket SpaceX Starship hancur di luar angkasa beberapa menit setelah diluncurkan dari Texas. Kontrol misi SpaceX kehilangan kontak dengan Starship yang membawa muatan uji pertama berupa satelit. Marcus Haworth@marcusahaworth/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Roket Starship milik SpaceX meledak di luar angkasa pada Kamis, 6 Maret 2025, beberapa menit setelah lepas landas dari Texas. Insiden ini menyebabkan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menghentikan sementara lalu lintas udara di beberapa wilayah Florida. Ledakan ini menjadi kegagalan kedua program roket Mars yang dipimpin oleh taipan Elon Musk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan puing-puing terbakar meluncur di langit senja dekat Florida Selatan dan Bahama. Siaran langsung SpaceX menunjukkan Starship mengalami gangguan. Roket itu berputar tanpa kendali akibat matinya beberapa mesin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dikutip dari Reuters, ledakan roket ini hanay berselang sebulan setelah kejadian serupa sebelumnya. Dua kegagalan beruntun ini terjadi pada tahap awal misi yang sebelumnya dapat dilewati oleh SpaceX tanpa hambatan. Roket setinggi 123 meter yang meledak kemarin merupakan bagian penting dari rencana ambisius Elon Musk untuk mengirim manusia ke Mars.

Larangan terbang diberlakukan FAA di berbagai area, mulai dari Miami, Fort Lauderdale, Palm Beach, sampai Orlando. Mobilitas pesawat dihentikan agar terhindar dari bahaya puing-puing ledakan roket. Manajemen FAA juga menyatakan telah membuka penyelidikan terkait kegagalan ini.

Roket Starship diluncurkan dari fasilitas SpaceX di Boca Chica, Texas, sekitar pukul 18.30 waktu setempat. Dorongan atau booster tahap pertama, Super Heavy, berhasil kembali ke Bumi sesuai rencana dan ditangkap oleh derek SpaceX. Namun, berselang beberapa menit, tahap atas Starship mulai berputar di luar angkasa. Tayangan visual mesin roket menunjukkan beberapa mesin mati sebelum terputusnya komunikasi tim peluncuran dengan roket.

“Hal ini terjadi juga terakhir kali, jadi kami sudah punya sedikit pengalaman sekarang,” ujar perwakilan SpaceX Dan Huot dalam siaran langsung, dikutip pada Jumat, 7 Maret 2025.

SpaceX menyatakan roket Starship mengalami ‘peristiwa energi tinggi’ di bagian belakang yang menyebabkan beberapa mesinnya mati. “Hal ini menyebabkan hilangnya kontrol orientasi dan akhirnya mengakibatkan hilangnya komunikasi dengan Starship,” tulis SpaceX. Kontak dengan roket dinyatakan terputus sekitar sembilan menit tiga puluh detik setelah peluncuran.

SpaceX memastikan bahwa tidak ada bahan beracun di antara puing-puing yang jatuh. Insiden pada Januari 2025 juga berakhir hujan puing yang terlihay di wilayah Karibia. Puing yang jatuh bahkan merusak sebuah mobil di Kepulauan Turks dan Caicos.

Tim FAA menegaskan bahwa SpaceX harus menyelidiki penyebab kegagalan ini dan mendapatkan persetujuan sebelum melakukan peluncuran berikutnya. Pada Februari lalu, FAA menyetujui lisens uji coba penerbangan ke-8 ini meski investigasi atas kegagalan sebelumnya masih berlangsung.

Roket Starship direncanakan mengorbit penuh mengelilingi Bumi sebelum kembali memasuki atmosfer di atas Samudra Hindia. Uji coba ini menjadi bagian dari simulasi pendaratan yang menentukan pengembangan roket Starship ke depannya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Š 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus