Kolesterol selama ini ibarat hantu menakutkan. Ia adalah tersangka utama penyumbatan pembuluh darah. Jika ingin terhindar dari serangan jantung, jauhilah kolesterol. Benarkah? Sekelompok ahli sebetulnya masih berdebat tentang ini. Bahkan ada yang menduga, kolesterol sebetulnya tidaklah sebengis yang dibayangkan.
Untuk memahami lebih jelas perihal peran kolesterol dalam tubuh, sekelompok ilmuwan dari perusahaan Quark Biotek di Fremont, Amerika Serikat, merekayasa tikus percobaan. Tikus-tikus ini diperlakukan sedemikian rupa hingga mengalami mutasi genetik yang mengubah kolesterol tubuhnya menjadi bentuk lain yang disebut desmosterol.
Ternyata tikus-tikus dengan tingkat kolesterol nihil ini sehat-sehat saja hingga masuk usia matang perkawinan. Memang, ukuran tikus itu mengecil, jauh lebih kurus daripada tikus yang tubuhnya menyimpan banyak kolesterol. Tapi, dibanding dengan koleganya yang lebih gemuk, tikus kurus ini lebih sedikit mengidap penyakit. Dr. Elena Feinstein, yang memimpin percobaan tersebut, mengaku amat terkejut dengan temuannya. Soalnya, kolesterol merupakan keniscayaan yang ditemukan pada 99 persen mamalia yang ada, termasuk manusia.
"Kami percaya, temuan tikus tanpa kolesterol ini jadi sumber yang amat berharga untuk pemahaman lebih jauh tentang peran kolesterol pada organ tubuh dan bisa membantu dunia kedokteran menemukan obat yang pas buat kolesterol," kata dia. Selain itu, tentu saja tikus nonkolesterol ini bisa dijajakan untuk konsumsi kucing piaraan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini