Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Menuju Bumi, Asteroid Bennu Berputar Lebih Cepat dari Sebelumnya

Misi Osiris-Rex NASA telah menemukan bahwa Asteroid Bennu berputar lebih cepat daripada sebelumnya.

20 Maret 2019 | 11.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perbandingan asteroid Bennu dengan Empire State Building dan Menara Eiffel. (techcrunch.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan yang bekerja pada misi Osiris-Rex NASA telah menemukan bahwa Asteroid Bennu berputar lebih cepat daripada sebelumnya. Waktu yang diperlukan untuk memutar sekarang satu detik lebih cepat daripada seabad yang lalu.

Asteroid yang berputar dan berpotensi menuju Bumi itu berukuran cukup luas, dengan lebar 510 meter dan bergerak dengan kecepatan sekitar 63.000 mph, yang membutuhkan waktu sekitar 4,3 jam untuk berputar penuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ilmuwan Dibuat Pusing oleh Asteroid Bennu yang Terus Berputar

"Ketika semakin cepat, segala sesuatu harus berubah, dan kita akan mencari hal-hal itu. Mendeteksi kecepatan ini memberi kita beberapa petunjuk tentang hal-hal yang seharusnya kita cari," ujar ilmuwan riset senior di Lunar and Planetary Laboratory di University of Arizona, Mike Nolan, seperti dilansir laman thesun, Senin, 18 Maret 2019.

Penulis sebuah studi tentang Bennu yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters mengatakan bahwa selama jutaan tahun, Bennu bisa kehilangan kepingannya sendiri atau bahkan pecah sendiri. Ilmuwan berpendapat bahwa alasan peningkatan rotasi Bennu tergantung pada apa yang dikenal sebagai efek Yarkovsky O'Keefe Radzievskii Paddack (YORP).

Peristiwa tersebut dipicu ketika cahaya dari Matahari mengenai asteroid dan kemudian dipantulkan kembali ke ruang angkasa. Perubahan arah cahaya yang datang ke asteroid saat bergerak mendorong asteroid berputar lebih cepat atau lambat, tergantung bentuk dan rotasi.

Asteroid Bennu dijuluki sebagai asteroid kiamat, dan NASA mengatakan bahwa Bennu memiliki satu dari 2.700 peluang untuk menabrak Bumi pada abad berikutnya. Jika bertabrakan dengan Bumi, batu itu akan melepaskan energi 80.000 kali lebih banyak dari pada ledakan bom atom Hiroshima.

Osiris-Rex telah mengorbit Bennu sejak Desember 2018, dan mengambil gambar terbaru pada 17 Januari 2019. Saat mengambil gambar itu, posisinya hanya satu mil di atas permukaan Bennu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyelidik ruang angkasa itu, memotret closeup menggunakan kamera navigasi NavCam 1, yang biasanya digunakan melacak jalur orbit.

Ukuran batu ruang angkasa ini membuat tarikan gravitasinya tidak terlalu kuat, jadi Osiris-Rex harus terus mengawasinya untuk memastikannya ada di jalur yang benar.Asteroid Bennu. NASA

Penyelidikan luar angkasa bertujuan untuk membantu ilmuwan memahami apa yang membentuk asteroid dan melewati Bumi.

OSIRIS-REx Ambil Foto Bumi, Bulan, Asteroid Bennu dari Sisi Bennu

Osiris-Rex juga menemukan tanda-tanda air di Bennu hanya beberapa hari setelah mendarat di batu ruang angkasa yang misterius itu. NASA sebelumnya mengatakan bahwa Bennu adalah asteroid yang berpotensi berbahaya, karena dapat menghantam Bumi dalam 100 tahun ke depan.

Namun tidak perlu khawatir. Seorang pejabat NASA menyatakan, bahwa bulan ini akan memberikan informasi jika asteroid Bennu benar-benar akan menghantam Bumi. Karena tidak mungkin bagi badan antariksa untuk menyembunyikan asteroid bencana jika sedang menuju Bumi.

THESUN | MIRROR | GEOPHYSICAL RESEARCH LETTERS JOURNAL


Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus