SELAMA 55 kali penerbangan berawak ke angkasa luar, sebelum tragedi Challenger, pekan lalu, tak satu pun astronaut AS yang menemui ajal. Satu-satunya kecelakaan program ruang angkasa AS yang merenggut nyawa justru terjadi di landasan peluncuran -- saat tiga astronaut Apollo I melakukan latihan penerbangan pada 27 Januari 1967. Ketika itu, Letkol Virgil I. Grissom, Letkol Edward H. White serta Letnan Roger B. Chaftee tengah melakukan uji coba perlengkapan kapsul ruang angkasa Apollo 1, dan tiba-tiba kebakaran melanda pesawat mereka. Ketiga astronaut itu terbakar hangus bersama pesawat Apollo 1. Sebelum menemui ajalnya di kapsul Apollo I, Grissom juga pernah terperangkap kecelakaan yang menakutkan pada 1961. Waktu itu, ia tengah membawa pesawat angkasa luar Liberty Bell-7 dalam penerbangan suborbit, yang memakan waktu sekitar 15 menit, dan sekonyong-konyong pesawatnya tak terkendali. Liberty Bell-7 tercebur ke Samudra Atlantik, dan tenggelam. Grissom, yang mengenakan baju astronaut yang berat, harus berenang mati-matian untuk mencapai kapal penolong. Ia selamat. Pada penerbangan orbit yang pertama, 1962, yang dilakukan Letnan (kini: Senator) John Glenn, pengawas misi menemukan kerusakan pada salah satu roket, yang dapat mengakibatkan alat itu tak bekerja. Kalau itu terjadi, Glenn akan terperangkap di orbit. Untung, keajaiban terjadi, dan roket bekerja kembali, sehingga Glenn berhasil mendarat dengan selamat. Pada 1966, dua astronaut Gemini-8 juga nyaris tak kembali lagi ke bumi. Peristiwa terjadi sewaktu astronaut Neil Armstrong dan David R. Scott bergabung di luar angkasa dengan Roket Agena yang tak berawak. Beberapa menit setelah bergabung, pesawat mereka berputar-putar tak terkendali. Untung, Armstrong, yang kemudian menjadi orang pertama yang berjalan di bulan, berhasil menghentikan putaran dengan menyalakan roket baru. Dan pesawat mereka kembali selamat kebumi. Yang juga nyaris menemui ajal adalah awak Apollo-13. Pesawat bernomor 13 ini, yang menurut kepercayaan orang Barat adalah angka sial, berada di ketinggian 332.000 km dalam perjalanan menuju bulan ketika tangki oksigennya meledak. Ketiga astronaut Apollo-13 -- Tames A. Lovell Jr., John L. Swigert Jr., dan Fred W. Haise Jr. -- lalu merangkak ke pesawat pendarat di bulan (Lunar Lander), dan bertahan di sana sampai daya tarik bumi membawa pesawat mereka turun. Peristiwa terjadi pada 1970. Di Uni Soviet, penerbangan ke angkasa luar juga minta sejumlah nyawa. Korban pertama tercatat Kosmonaut Vladmir Komarov. Ia tewas saat kapsul Soyuz I yang dikendarainya jatuh tak terkendali, karena parasut pesawat tak mengembang. Peristiwa terjadi April 1967 tiga bulan setelah tragedi Apollo I. Empat tahun kemudian menyusul tragedi lain. Tiga kosmonaut -- Georgi Dobrovolski, Vladislav Volkov, dan Viktor Patsayev -- menemui ajal, karena kekurangan oksigen ketika Soyuz-11 yang membawa mereka mendapat kerusakan dalam perjalanan kembali ke bumi. Diduga masih ada sejumlah kematian kosmonaut yang tidak diungkapkan Soviet. Program pesawat ulang alik, yang melakukan penerbangan perdana pada April 1981, juga mengalami serangkaian kejadian yang mencemaskan. Tapi tak sampai mengancam hidup awaknya. Umumnya, kerusakan terjadi saat pesawat masih di landasan peluncuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini