Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Merokok Bisa Bikin Manusia Jadi Mutan, Simak Riset Berikut

Merokok bisa membuat manusia jadi mutan. Tentunya bukan mutan dalam film-film sains-fiksi seperti X-Man ataupun serian The Gifted.

15 Oktober 2018 | 19.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi larangan merokok/kampanye anti rokok. Getty Images/ChinaFotoPress

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Merokok bisa membuat manusia jadi mutan. Tentunya bukan mutan dalam film-film sains-fiksi seperti X-Man ataupun serian The Gifted, melainkan mengubah susunan genetika kita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merokok dapat memberikan efek merusak hingga ke level gen di dalam tubuh manusia. Susunan asam dioksiribonukleat (DNA), material genetik yang membentuk makhluk hidup, akan mengalami mutasi besar akibat terpapar racun di dalam rokok.

Mutasi DNA adalah perubahan di dalam kode material genetik yang didapat karena faktor keturunan atau dalam perjalanan hidup dan muncul di dalam jaringan tertentu. Mutasi terjadi ketika susunan DNA tidak disalin utuh saat pembelahan sel atau terkena pengaruh faktor lingkungan, seperti sinar ultraviolet dan senyawa kimia di dalam asap rokok.

Hasil riset yang dimuat dalam jurnal Science menunjukkan adanya peningkatan mutasi DNA di dalam tubuh perokok. Mutasi itu berkorelasi dengan risiko munculnya kanker. "Dengan mengidentifikasi akar penyebab kanker, kita bisa mempertimbangkan lebih serius pencegahannya," kata David Phillips, peneliti dari King's College London yang terlibat dalam riset tersebut.

Orang yang merokok hingga sebungkus dalam sehari selama setahun mengalami 150 mutasi di sel paru-paru. Sekitar 100 perubahan DNA juga terjadi di sel laring alias kotak suara. Mutasi lainnya dialami juga pada material genetik di sel rongga mulut, kandung kemih, hati, dan sejumlah organ lainnya.

Sejauh ini senyawa di dalam asap rokok diketahui meningkatkan risiko sedikitnya 17 jenis kanker. Setidaknya ada 70 dari 7.000 senyawa di asap rokok yang berkaitan dengan kemunculan kanker. Sebagian langsung merusak DNA, sedangkan sisanya memicu mutasi yang akan berdampak parah belakangan. Semakin banyak sel seseorang bermutasi, kian tinggi risikonya terkena kanker.

Ada kemungkinan orang bisa merokok dalam waktu panjang tanpa terkena kanker, sementara perokok lain begitu mudah sakit. Hal ini berkaitan dengan seberapa cepat mutasi genetik itu muncul setelah terpapar senyawa kimia.

Menurut Ludmil Alexandrov, peneliti biologi dari Los Alamos National Lab di New Mexico, kondisi itu mirip Russian roullette, permainan keberuntungan menembak menggunakan pistol berisi satu peluru ke kepala. "Anda bisa saja beruntung senyawa kimia tak menyerang gen," kata Alexandrov. "Selama masih merokok, Anda tetap terlibat dalam permainan itu. Jadi, memang lebih baik tidak usah merokok."

Simak artikel menarik lainnya tentang bahaya merokok hanya di kanal Tekno Tempo.co.

THE GUARDIAN | NEWSCIENTIST | EUREKALERT

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus