Mesin seven in one

SI raja fotokopi Ricoh Co. Ltd. kian berkuasa. Setelah menguasai 30% pangsa pasar dalam negeri, Ricoh kini menampilkan jagoan terbarunya, Imagio MF-530, yang dijulukinya sebagai mesin fotokopi multiguna pertama di dunia dengan teknologi intelligent digital. Mesin canggih ini sanggup merangkap tujuh pekerjaan sekaligus, termasuk menjadi penerjemah. Seven in One, begitu ia punya julukan. Imagio MF-530, menurut rencana, akan beredar di pasar domestik Jepang akhir Maret ini. Sepintas, sosoknya tak berbeda dengan mesin fotokopi konvensional: berbentuk boks setinggi 73 cm, lebar 70 cm, tebal 60 cm, dan beratnya 98 kg. Namun di dalamnya terpasang sirkuit elektronik mutakhir, brain square, yang bertumpu pada teknologi kecerdasan buatan, artificial intelligent (AI). Sebagai mesin fotokopi, Imagio MF-530 tak mengecewakan. Hasil kopiannya cukup tajam, dengan resolusi sekitar 250 elemen gambar per mm, dua kali lebih tajam dibandingkan dengan mesin fotokopi konvensional. Dan dia pandai mengatur ukuran hasil ''jiplakan''-nya memperkecil sampai 25% atau memperbesar sampai 800% ukuran aslinya. Imagio MF-530 bisa juga dioperasikan sebagai mesin faksimile. Dan kepalang hendak diorbitkan sebagai produk andalan, mesin serba guna ini cuma perlu 6 detik untuk mengirim selembar dokumen ukuran A-4 ke seberang jauh lebih cepat dibandingkan dengan mesin faks pada umumnya, yang perlu 20 detik. Rahasianya: Imagio MF-530 punya modem, yang bisa menata data elektronik, memadatkannya, dan mengirimkan 14,4 kilobit data per detik. Fungsi berikutnya adalah sebagai printer. Ia bisa dihubungkan dengan komputer personal, walau terbatas pada produk Ricoh dan NEC. Masukkan disket ke dalam badan Imagio MF-530, tampilkan ke layar file yang akan dicetak, dan dengan memencet sebuah tombol, file itu tercetak. Salah satu andalan mesin serba guna itu adalah adanya bagian yang disebut OCR (optic character reader), yang bersandar pada teknik artificial intelligent. Sistem OCR memungkinkan Imagio MF-530 dapat melakukan dua tugas khusus, sebagai graphman dan traceman. Pada kedua tugas itu, Imagio MF-530 memanfaatkan scanner yang bisa mengenali angka dan gambar, mengolahnya, dan mencetak dengan printernya. Dalam tugas sebagai graphman, Imagio bisa menyajikan delapan bentuk diagram atau grafik: grafik garis, titik- titik, dan garis putus-putus, dengan pelbagai macam kombinasinya. Diagram yang dijanjikannya berupa batang berjajar, dalam berbagai versi, atau diagram lingkaran. Untuk membuat grafik atau diagram, pemakai harus mengisi formulir yang tersedia. Formulir itu berbentuk matriks, tinggal diisi dengan angka-angka. Setelah itu tinggal pencet sana-sini, maka muncul diagram atau grafik yang dikehendaki. Scanner pada sistem OCR itu bisa membaca angka-angka tadi dan melihat bentuk matriksnya. Dia akan mengolah angka itu menjadi grafik atau diagram. Tugas sebagai traceman lain lagi. Menu ini disediakan untuk merapikan gambar skema atau pembuatan kolom-kolom di atas kertas. Caranya, tinggal bikin skema dengan garis, gambar lingkaran, kotak, atau bentuk geometris lainnya di atas kertas. Masukkan kertas itu ke Imagio. Hasilnya: sebuah cetakan skema persis aslinya, hanya saja garis-garisnya dibentuk lebih lempang dan lingkaran benjol menjadi bulat. Fungsi keenam Imagio ialah mengutak-atik huruf. Bila ingin mengubah huruf dalam sebuah dokumen, Imagio menyodorkan menu editing. Hurus-huruf kecil dan kurus pada judul sebuah karangan bisa dibikin menjadi lebih besar dan gemuk. Bahkan, kalau dikehendaki, huruf itu bisa muncul dengan tipologi lain. Di antara fungsi itu agaknya yang menonjol adalah kemampuannya sebagai penerjemah. Imagio MF-530 bisa menyulap selembar surat berbahasa Inggris menjadi surat berbahasa Inggris yang dilengkapi terjemahannya dalam bahasa Jepang. Rupanya, scanner sistem OCR itu mampu mengenali kata-kata bahasa Inggris, lalu mengonfirmasikannya ke bank data. Kalau kata-kata Inggris itu ada dalam data, printer Imagio menyajikan padanannya dalam bahasa Jepang. Bank data dalam mesin serba guna itu menyimpan tak kurang dari 37.000 kata Inggris. Pemilihan ke-37.000 kata itu pun tak sembarangan. Yang ada di situ hanyalah kata yang dianggap sulit, tapi sering digunakan dalam bahasa surat resmi alias bahasa sekretaris. Sayangnya, Imagio MF-530 bukan penerjemah yang baik. Ia cuma menerjemahkan kata-kata dari bahasa Inggris ke bahasa Jepang. Tak ada penerjemahan dari kalimat Inggris menjadi kalimat Jepang. Namun, menurut juru bicara Ricoh, bantuan semacam itu sudah cukup besar artinya bagi pegawai kantoran Jepang. ''Bagaimanapun, itu akan lebih cepat ketimbang harus mencari satu per satu di kamus,'' ujarnya. Namun mesin serba guna ini bukan barang murah. Satu unit lengkap, dengan tujuh fungsi, harganya 1,4 juta yen hampir Rp 24 juta. ''Tapi kehadiran mesin ini membuat ruang kantor terasa longgar,'' ujar juru bicara Ricoh raksasa elektronik yang punya 14 ribu karyawan, dengan nilai penjualan setahun sekitar Rp 11,5 triliun. Imagio MF-530 memang dirancang untuk efisiensi ruang. Hadirnya perkakas seperti mesin faks, komputer, printer, dan mesin fotokopi, belakangan terasa memenuhi ruangan, yang konon membuat suasana kurang bersahabat. Seiichi Okawa (Tokyo) dan Putut Trihusodo (Jakarta)