Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Tes Covid-19 dengan Air Liur

PT Kalbe Farma merilis inovasi pengetesan Covid-19 memakai spesimen dari air liur. Menggunakan pendekatan yang sama dengan reverse transcription-polymerase chain reaction.

10 April 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
infografis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JIKA Anda tidak nyaman dicolok hidungnya untuk tes Covid-19, inovasi baru ini bisa jadi alternatif. Pada Jumat, 19 Maret lalu, PT Kalbe Farma Tbk merilis tes diagnostik Covid-19 menggunakan metode reverse transcription loop mediated isothermal amplification (RT LAMP) yang dapat mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetik dari virus SARS CoV-2, pemicu Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbeda dengan tes reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) dan antigen, sampel spesimen untuk RT LAMP ini menggunakan air liur (saliva). Sedangkan tes RT-PCR dan antigen sampelnya memakai usapan nasofaring, dengan mencolok rongga hidung bagian dalam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manajer Riset Stem Cell & Cancer Institute PT Kalbe Farma Tbk Akterono Budiyati mengatakan RT LAMP ini memiliki pendekatan yang sama dengan RT-PCR, standar tertinggi untuk pengetesan ada-tidaknya virus SARS CoV-2. Keduanya sama-sama jenis tes molekuler yang termasuk dalam kategori nucleic acid amplification test (NAAT). Sebagai tes molekuler, akurasi metode RT LAMP ini jauh lebih baik dibanding rapid test antigen yang mendeteksi protein virus.

Meski sama-sama jenis tes molekuler, kata Akterono, RT-PCR dan RT LAMP memiliki sejumlah perbedaan. RT-PCR dalam proses perbanyakan material genetiknya menggunakan enzim polymerase yang membutuhkan tiga macam suhu—yang naik-turun dengan siklus berulang—sehingga memerlukan mesin khusus. RT-PCR juga melalui pembacaan sinyal warna khusus untuk membaca hasilnya dan hal itu memerlukan keahlian sendiri. "RT LAMP ini cukup beroperasi di satu suhu saja sehingga tak perlu mesin khusus. Bisa menggunakan alat sederhana seperti water bath," katanya. Water bath adalah alat laboratorium yang digunakan sebagai pemanas cairan atau bahan kimia.

Cara kerja pengetesan RT LAMP ini cukup sederhana. Sampel air liur diambil lalu diuji dengan kit produksi Kalbe Farma yang bernama ELVA Diagnostic SARS-CoV-2 Saliva Nucleic Acid Test Kit. Sampel dan kit itulah yang kemudian diolah melalui mesin PCR biasa atau water bath. "Kalau dia ada material genetik, dari yang reaksi awalnya berwarna merah muda akan berubah menjadi kuning. Kalau tidak ada material genetik, tidak ada perubahan warna dan tetap merah muda," ujar Akterono.

infografis

Soal sampel yang memakai air liur, menurut Akterono, di beberapa negara, seperti Jepang, dalam riset yang dilakukan sudah mengarah pada pemanfaatan air liur sebagai sampel. "Kami lihat data publikasi dari penelitian lain di seluruh dunia, untuk populasi pasien Covid itu, virus yang ada di saliva juga setara atau sepadan dengan di nasofaring," ucap dia.

Akterono mengatakan, secara keseluruhan, metode pengetesan RT LAMP ini lebih sederhana dan murah. Pemeriksaannya bisa dilakukan di laboratorium yang cukup memiliki fasilitas water bath atau mesin PCR biasa. Water bath yang bagus harganya sekitar Rp 13 juta. Sedangkan alat khusus RT-PCR harganya bisa sampai ratusan juta rupiah. Hasil pengetesan RT LAMP juga bisa diketahui lebih cepat, yaitu kurang dari sembilan jam. Biayanya juga lebih murah. Harga kitnya dibanderol sekitar Rp 400 ribu.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan RT LAMP Saliva ini bisa menjawab tantangan akan keterbatasan laboratorium karena tidak semua daerah bisa mempunyai fasilitas RT PCR. "RT LAMP Saliva ini harapannya bisa membuat masyarakat mau untuk diperiksa, karena nyaman, praktis, cepat, dan ekonomis, selain tentunya tingkat akurasi tinggi," ucap Menteri Bambang dalam rilis yang dikeluarkan pada Kamis, 25 Maret lalu.

Menurut Akterono, inovasi ini dibuat oleh Stem Cell & Cancer Institute, Divisi Riset PT Kalbe Farma Tbk, sejak Juni 2020. Pada triwulan keempat, hasil penelitian sudah dikirimkan ke Kementerian Kesehatan. Izin edar untuk ELVA Diagnostic keluar pada Maret lalu. Ia menambahkan, mungkin saja ada tim penelitian lain yang juga mengembangkan pengetesan dengan metode RT LAMP ini. "Sekarang ini yang sudah sampai tahap komersialisasi, PT Kalbe," dia menambahkan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus