Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bukan cuma rayap, kelembapan, dan umur kertas yang merusak manuskrip atau naskah kuno yang menjadi saksi sejarah umat manusia. Tembaga dan berbagai unsur logam yang terkandung dalam tinta juga bisa menjadi faktor pemangsa bahan kertas. Para pustakawan telah lama mencurigai adanya zat korosif dalam tinta dari abad pertengahan. Ratusan dokumen kuno, mulai dari sketsa artis terkenal sampai perjanjian politik, rusak dengan lubang menganga di bekas tinta.
Tapi, kini para peneliti berhasil menemukan cara untuk menyelamatkan artifak berharga seperti itu. Serupa dengan perlakuan untuk menghentikan kerusakan sel pada tubuh manusia, para peneliti merendam kertas dalam larutan organik. Dengan campuran senyawa alkali dan antioksidan, teknik ini mengikat atom tembaga dan logam dalam tinta.
Proses yang dipakai Jana Kolar, kepala proyek InkCor di National and University Library of Slovenia di Ljubljana, adalah memadukan antioksidan dan halides untuk menghentikan degradasi kertas. Alkali ditambahkan untuk mencegah kertas terlalu asam. Larutan organik dari heptane dan etanol dipilih karena cepat menguap.
Shower Daur Ulang
SETIAP tahunnya 7,4 juta warga London menghabiskan 8,5 miliar liter air untuk mandi di bawah pancuran. Jumlah itu setara dengan 85 ribu kolam renang ukuran Olimpiade. Padahal kota itu tengah dibayangi kekeringan, yang bakal memburuk dalam 10 tahun mendatang. Itulah mengapa Wali Kota London, Ken Livingstone, meminta warganya tidak membilas toilet jika cuma buang air kecil.
Tapi, bagi Peter Brewin, seorang pelajar desain di Royal College of Art, Inggris, krisis air di sana melahirkan gagasan membuat shower daur ulang. Pancuran buatannya ini memiliki sistem resirkulasi yang sekaligus membersihkan air kotor. Dibandingkan dengan shower biasa, alat ini hanya menghabiskan air 30 persen dan menghemat 40 persen energi dari biasanya.
Menggunakan prinsip serupa dengan vacuum cleaner, pancuran ini menggunakan filter dan pusaran air untuk membersihkan air daur ulang dan memanaskannya sesuai dengan temperatur yang diinginkan. Shower ini juga memiliki tombol penghenti arus air sampai mencapai suhu yang tepat. Juga water meter-pengukur pemakaian air-dan penyaring klorin.
Jika dihitung, dengan pancuran ini, setiap keluarga bisa berhemat sampai 170 poundsterling-sekitar Rp 3,1 juta-per tahun. Rancangan alat ini memenangi British Standard Institution 2005 Environmental Design Award.
Ransel Pembangkit Listrik
SETIAP kali manusia melangkahkan kakinya, pinggul akan terangkat lima sampai tujuh sentimeter. Buat ahli biologi University of Pennsylvania, Lawrence Rome, gerakan naik-turun itu bisa menghasilkan energi listrik.
Pakar sistem otot pergerakan itu telah menekuni pembuatan ransel pembangkit listrik ini sejak tahun 2001. Ketika itu, Amerika Serikat tengah menginvasi Afganistan. Kantor Riset Angkatan Laut Amerika meminta Rome mengembangkan alat bantu bagi serdadu yang harus mengangkat 9 kilogram baterai cadangan untuk alat komunikasi, global positioning systems (GPS), dan alat penglihatan malam. Padahal, para serdadu itu sudah membawa 37 kilogram perlengkapan perang.
Rome mencari cara menangkap energi langkah berbaris para prajurit untuk mengisi ulang baterai ringan, menggantikan baterai cadangan. "Jika pinggul naik, ransel yang dihubungkan ke pinggul juga naik 57 sentimeter," kata Rome. "Gerakan vertikal ransel inilah yang menjadi tenaga pembangkit listrik."
Seberat 20-38 kilogram, ransel berpegas ini naikturun sesuai dengan langkah pemakainya. Hal ini menggerakkan tuas bergigi yang dihubungkan dengan roda gigi. Pada saat roda gigi berputar, generator membangkitkan listrik. Makin cepat langkah kaki, makin besar listrik yang dihasilkan, sampai 7,4 watt. Ini cukup untuk menghidupkan peralatan elektronik portabel-ponsel atau kacamata penglihatan malam umumnya hanya butuh kurang dari satu watt. Ransel ini tentu cocok bagi tentara, peneliti yang bekerja di tempat terpencil, juga petugas penyelamat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo