Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Planet Mirip Bumi

29 Mei 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SATU lagi planet yang mirip dengan bumi ditemukan. Christophe Lovis dari Observatorium- Jenewa mengumumkan keberhasilannya mene-mukan sistem tata surya di luar tata surya matahari (ekstrasolar) yang memiliki tiga- planet batu seukuran Neptu-nus (3,8 kali diameter bumi). Berbeda dengan 200 planet ekstrasolar yang telah ditemukan sejak 1995, ketiga planet- ekstrasolar terakhir ini adalah yang terkecil. Salah satu planet ini diyakini- da-pat dijadikan tempat- ting-gal makhluk hidup- karena permukaannya mengan-dung air.

The Rocky itulah nama planet itu. Bersama dua planet lainnya dia mengitari bintang yang dijuluki- HD 69830. Bintang ini dapat dilihat dengan mata telanjang di sebelah selatan konstelasi Puppis. "Penemuan ini mendekatkan mimpi manusia untuk mencari planet yang identik dengan bumi," kata Michel Mayor, astronom dari Universitas Jenewa.

Teleskop Spitzer milik badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi bahwa HD 69830 berjarak sekitar 41 tahun cahaya dari bumi. Teleskop itu juga menemukan bintang tadi memancarkan sinyal inframerah yang kuat. Sinyal ini diduga ber-asal dari sabuk asteroid yang jaraknya ke HD 69830 sama dengan jarak bumi ke matahari.

Mendatangkan Kebahagiaan Buatan

ILMUWAN mulai menemukan cara untuk membuat kebahagiaan buatan pada otak. Selama ini orang mencoba memburu kebahagia-an artifisial dengan minum-an- beralkohol dan narkoba. Nah, sekarang mereka bisa memanipulasi sinyal-sinyal kebahagiaan tanpa obat.

Peter Milner dan James Old telah memulai uji coba- ini dengan menanamkan -elek-troda (logam yang dialiri listrik) pada tikus. Efeknya, tikus terlihat selalu senang sepanjang waktu. Itu percobaan setengah abad lalu. Sang tikus- harus memencet se-macam pengungkit- dengan kakinya-. Teknik itu dinilai berhasil, tikus telah memencet peng-ungkit 2.000 kali. Namun Milner dan Old saat itu belum berhasil menemukan -dosis yang tepat.

Kini Profesor- Ti-pu Aziz, ahli saraf di Oxford Functio-nal Neurosurgery Group, me-masang elektroda serupa- pada pasien yang baru saja- diamputasi kakinya. Aliran lis-trik itu ternyata bisa -me-ngu-sir rasa sakit dan mendatangkan sejumput kebaha-gi-a-an. "Ca-ra- ini berhasil, mes-kipun da-lam persentase yang kecil. Ini akan membe-ri- kita jalan -untuk membuat ke-bahagiaan buatan," kata Tipu Azis, se-perti ditulis BBC.

Merangkai Kromosom Terakhir

TEKA-TEKI tentang- si-fat yang bisa- me-nu-run sege-ra ter-ung-kap. Para- ilmuwan yang tergabung dalam proyek Human Genome berhasil me-nyusun kode gene-tik kromosom terakhir- ma-nusia. Kromosom 1, demikian nama-nya, ini-lah kro-mosom terpen-ting ka-rena memuat 3.141 gen yang ber-ka-itan de-ngan 350 penyakit seperti kan-ker, alzhei-mer, dan parkinson.

Kromosom dapat ditemukan di inti- sel. Kromosom mengandung gen yang me-nentukan karakteristik setiap individu. Tubuh manusia ditaksir terdiri dari 20 ribu hingga 25 ribu gen. Kromosom 1 adalah yang terbesar dan terlengkap- di antara kromosom lain, karena me-ngandung hampir dua kali jumlah gen yang terdapat pada kromosom biasa dan memuat 8 persen kode genetik manusia.

Pekerjaan merangkai kromosom terakhir ini dilakukan secara bergotong-royong oleh 150 orang ilmuwan Inggris dan Amerika. Proyek ini dilakukan di Human Genome Institut Sanger, Inggris, sejak 1990. Tujuannya untuk mengidentifikasi gen-gen dan rangkaian DNA yang dipercaya akan menghasilkan- -cetak biru kehidupan manusia.

Walau begitu, peneliti dari seluruh dunia dapat menggali data ini untuk mengembangkan diagnosis dan peng-obatan kanker, autisme, serta keterbe-lakangan mental. Setiap kromosom terbuat dari molekul asam dioksiribonukleat (DNA) yang membentuk susun-an- rantai berpilin. Rantai ini tersusun atas empat senyawa kimia dasar, yaitu A (adenine), T (thymine), G (guanine), dan C (cytosine). Penyusunan huruf-huruf ini menentukan kode genetik sel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus