Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) 2019 Subhan Cholid mengimbau jamaah asal Indonesia tidak ikut-ikutan mencoret-coret situs bersejarah di Arab Saudi, termasuk Jabal Rahmah, karena seluruhnya memiliki nilai kesejarahan yang sangat tinggi.
Subhan Cholid di Mekkah, Selasa, 27 Agustus 2019, mengatakan kerap kali saat berkunjung ke situs bersejarah di Mekkah seperti Jabal Nur, Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Hudaibiyah, dan lain-lain banyak dijumpai tulisan-tulisan nama bahkan tidak jarang di antaranya nama khas Indonesia.
“Banyak ditemukan tulisan-tulisan yang kita tidak paham. Ada juga warga kita, kita dapati. Misalnya di Jabal Rahmah ada tulisan Ahmad love Sarinem. Atau apalah sejenisnya. Itu iseng-iseng sepertinya. Yang tahu maksudnya hanya orang tersebut,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak hanya itu, bahkan beberapa di antaranya menempelkan atau meninggalkan foto-foto mereka di tempat tersebut.
“Entah maksudnya untuk apa. Mungkin supaya bisa kembali ke situ atau apa. Tapi itu kan kemudian menjadikan tempat itu menjadi tidak bagus lagi. Penuh coretan dan kotor,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jabal Rahmah adalah tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah diturunkan ke Bumi.
Oleh karena itu, PPIH mengimbau kepada jamaah saat berkunjung ke tempat-tempat bersejarah agar turut menjaga kelestarian, kebersihan, dan kerapian dari tempat-tempat tersebut.
Apalagi karena tempat tersebut sangat bersejarah dan punya makna yang luar biasa.
“Jangan kemudian dikotori dengan coretan-coretan yang itu sesungguhnya cukup di batin saja atau ditulis dalam bukunya sendiri. Atau kalau memang itu sangat berkesan di hatinya tulislah di hati yang paling dalam dengan tinta emas tanpa harus menuliskannya di batu-batu yang punya nilai sejarah yang besar itu,” katanya.
Menurut dia, tempat tersebut perlu dijaga tetap lestari supaya bisa dinikmati oleh orang dari seluruh dunia dan menjadi pelajaran berharga bagi semua dengan melihat secara langsung bukti sejarah tersebut.
Ia mengatakan ada aturan ketat yang tertulis secara resmi dari Pemerintah Arab Saudi bahkan ada denda jika ditemukan pelaku pencoretan.
Seperti misalnya juga jika ditemukan coretan di tenda di Mina maka ada denda sejumlah uang untuk membersihkannya.
“Jadi kami imbau kesadaran seluruh pihak untuk sama-sama menjaga kebersihan bahkan juga kesucian tempat-tempat yang punya nilai sejarah besar,” demikian Subhan Cholid.